Dia menyoroti maraknya hoaks menjelang pemilu. Dia mengajak masyarakat dan semua anak bangsa, agar tidak terpengaruh. Menurutnya hoaks itu membuat manusia menjadi bodoh, karena mendengar cerita-cerita memfitnah, memutar balikkan fakta, dan tidak pantas. “Harus dilawan oleh kita, bahwa yang benar adalah benar, yang salah adalah salah,” terangnya.
Indonesia, kata dia, merupakan bangsa yang majemuk, berdiri dari berbagai macam suku dan budaya. Kemajemukan itu bisa saja memicu konflik, apabila masyakat tidak memiliki jiwa persatuan dan kesatuan seperti sila ketiga Pancasila.
Negara Indonesia, kata OSO, sejak dahulu telah memiliki pondasi yang sangat kuat yang diciptakan Founding Fathers, yakni empat pilar kebangsaan. ” Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika,” ucapnya.
Sebagai anak bangsa, dia mengingatkan, bangsa Indonesia bisa mengetahui dan mengamalkan pondasi bernegara, agar tidak terpecah belah. Begitu pula paham-paham radikal, yang akan menghancurkan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. “Semua harus berani melawan, dan mengcounter orang yang akan menghancurkan Pancasila. Kalau ada yang tidak mau menerima Pancasila, silakan keluar dari negara kita, pergi dari Kalbar. Jangan coba-coba, saya bersedia didepan itu semua,” terangnya.