Kaget, Pemerintah Tak Hargai Orang Tua

Dana Bantuan Lansia Hanya Rp15 Juta

KUNJUNGI LANSIA. Pj Bupati Moses Ahie mengunjungi kediaman manusia lanjut usia (Lansia) yang kehidupannya miskin dan telantar di Kecamatan Bengkayang, Sabtu (21/11). KURNADI

eQuator – Manusia lanjut usia (Lansia) mestinya mendapatkan perhatian khusus dari negara. Namun sayang, mereka terkesan ditelantarkan oleh pemerintah, hidup diselimuti kemiskinan.

 

Kurnadi, Bengkayang

 

Di Kabupaten Bengkayang—Kalbar, Lansia kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat. Mereka hidup miskin dan tak jarang ditemukan telantar dengan kondisi sakit-sakitan.

Setelah pergantian kepala daerah (bupati), nasib Lansia mulai disoroti. Penjabat (Pj) Bupati Bengkayang, Drs Moses Ahie MSi turun ke lapangan, melihat kondisi rakyatnya yang renta. Dari sekian banyak Lansia yang dikunjunginya di Kecamatan Bengkayang, mayoritas hidup dalam kemiskinan. Para Lansia dan keluarganya dikumpulkan dan diperiksa kesehatannya oleh orang nomor satu di Bumi Sebalo itu.

“Lansia bukanlah orang yang tersisihkan, melain sumber daya manusia (SDM) yang penting dalam pembangunan. Karena mereka (Lansia) masih dapat berpartisipasi membangun daerah dengan memberikan masukan, saran dan kritik yang membangun berdasarkan pengalamannya,” kata Moses pada kegiatan penyuluhan kesehatan bagi Lansia di Gedung Paroki St.Piu X Bengkayang, Sabtu (21/11).

Moses mengaku prihatin atas kurangnya perhatian Pemkab Bengkayang yang kurang memerhatikan nasib Lansia. Padahal menurutnya, Lansia wajib diperhatikan Pemkab Bengkayang dalam rangka menapaki masa-masa tuanya.

“Jasa Lansia sangat besar, paling tidak telah melahirkan, memelihara dan membesarkan generasi bangsa yang saat ini sedang berjuang membangun daerah,” tegas Pj Bupati Bengkayang yang belum setengah tahun menjabat itu.

Dijelaskan Moses, berdasarkan Undang-Undang No 13 tahun 2004 tentang Lansia, mereka yang telah berusia 60 tahun ke atas harus tetap sehat. Makanya Pemkab Bengkayang memberikan penyuluhan kesehatan di usia senja.

“Semestinya Pemkab harus menyisihkan anggaran untuk memerhatikan Lansia, khususnya kesehatan mereka. Setidaknya inilah balas jasa dari pemerintah kepada Lansia yang telah melahirkan dan mendidik generasi muda penerus bangsa,” tegasnya.

Di hadapan para Lansia, Moses berpesan agar mereka tetap semangat mengisi hari-harinya. Lansia disarankan banyak membaca dan menghadiri acara yang diselenggarakan pemerintah. “Ke depan Pemkab Bengkayang akan mengundang para Lansia pada setiap acara resmi, melalui organisasi perkumpulan Lansia Bengkayang,” ujarnya.

Pengurus perkumpulan Lansia Bengkayang diminta membenahi organisasinya. Termasuk mendata jumlah Lansia. Sehingga Pemkab mengetahui jumlah Lansia yang terlantar.

“Saat ini alokasi APBD untuk Lansia sangat minim. Ke depan akan ditingkatkan. Ini penting dalam rangka menghargai jasa para pendahulu kita. Kalau tidak ada para Lansia sekarang ini, berarti kita tidak ada,” ungkap Moses.

Moses juga berjanji akan meningkatkan bantuan dana kepada pengurus perkumpulan Lansia Bengkayang pada APBD 2016. “Jujur saja saya kanget, kok dana bantuan bagi Lansia hanya Rp15 juta per tahun. Bisa berbuat apa?” tegas Moses.

Salah seorang Lansia, Daen Alu mengaku sangat terharu atas kepedulian Pj Bupati Bengkayang kepada para Lansia. “Kami yang Lansia ini terkadang dianggap tidak ada nilai. Padahal kami juga sebelumnya muda, kuat dan punya posisi sama dengan kaum muda yang ada sekarang. Namun kepedulian kepada kami para Lansia sangat minim, dan terkesan hanya asal ada saja,” kesal pria 62 tahun itu.Daen Alu berharap kaum muda dan generasi penerus bangsa tidak pernah lupa dengan para Lansia. “Karena semuanya akan mengalami proses alamiah yang sama, lahir, balita, anak-anak, remaja, dewasa dan bahkan tua atau lanjut usia seperti kami,” ungkapnya. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.