eQuator.co.id–SINTANG. Bupati Sintang dr Jarot Winarno mengaku bangga akan toleransi warganya menyambut malam perayaanTahun Baru Imlek di Klenteng Kwanti Sintang.
Ternyata, warga Sintang toleran bersatu dan acara Imlek dapat mempersatukan dan mempererat tali persaudaraan antar mumat beragama, etnis dan budaya.
“Acara ini sungguh meriah. Campur baur masyarakat dari etnis Tionghua, Melayu, Dayak, Jawa dan lainnya. Bangga, semua etnis berkumpul dan membaur jadi satu,” Jarot Winarno membuka malam perayaan Imlek.
Bupati mengajak seluruh masyarakat Sintang untuk bersama sama menyukseskan kegiatan ini serta bersuka cita. Pasalnya, saudara kita saat ini sedang merayakan tahun baru Imlek yang ke 2568.
“Mari kita jaga suasana kekompakan antar umat beragama yang saat ini dengan nyata kita lihat semua etnis dan budaya membaur jadi satu, menyambut malam Imlek di Klenteng Kwanti ini,” kata Jarot.
Bupati Jarot memberikan penghargaan kepada panitia yang telah mampu mengundang saudara-saudara kita untuk ikut membaur jadi satu.
” Tahun ini merupakan tahun ayam api. Artinya, siapa yang bangun pagi yang mau bekerja keras dia akan meraih keberhasilan,” katanya.
Jarot pun mengucapkan selamat tahun baru Imlek 2568 bagi seluruh warga Tionghoa yang merayakan.
Gong Xi Fa Cai, semoga dapat rezeki yang banyak dan semoga warga Tionghua hidup lebih sejahtera,” ujarnya.
Akun, Ketua Panitia Kegiatan Klenteng Kwanti, mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini tidak lain untuk memperingati hari raya Imlek.
“Berbagai kegiatan yang kita buat tujuannya untuk berkumpul dan bersama masyarakat Sintang menyambut malam Imlek,” katanya.
Kehadiran Bupati Sintang malam ini ternyata merupakan momentum yang ditunggu tunggu oleh masyarakat. Akibatnya? suasana Kelenteng Kwanti menjadi ramai dan semua membaur menjadi satu tanpa perbedaan.
“Tidak ada perbedaan antara satu dengan yang lain. Kegiatan ini bertujuan untuk bersama-sama masyarakat serta Bupati Sintang menyatu dalam menyambut malam Imlek,” ungkapnya. (Adx)