Jarot-Askiman Disambut Hangat

SAMBUT PEMIMPIN BARU. Sekda Yosepha Hasnah mengalungkan sal tenun khas Sintang ke leher Bupati Jarot Winarno dan wakilnya Askiman pada acara penyambutan pemimpin baru di Bandara Susilo, Kamis (18/2). ACHMAD MUNANDAR

Sintang-RK. Setelah dilantik Gubernur Drs. Cornelis, MH, Rabu, 17 Februari 2016 di Kantor Gubernur, Bupati dr. H. Jarot Winarno, M.Med. Ph dan wakilnya Drs. Askiman, MM memulai tugasnya di Kabupaten Sintang, Kamis (18/2).

Kedatangan pimpinan baru di Bumi Senantang ini disambut Sekretaris Daerah (Sekda) Yosepha Hasnah, Forkopimda, kepala SKPD dan ratusan para pendukungnya di Bandara Susilo Sintang.

Kehadiran Bupati dan Wakil Bupati Sintang didampingi istrinya, ditandai dengan pengalungan sal tenun ikat oleh Sekda Sintang. Kemudian Bupati dan Wkail Bupati Sintang ini bertolak dari Bandara Susilo ke Kediaman Tokoh Masyarakat Sintang, Abah Saman. Kemudian rombongan meluncur ke Keraton Sintang untuk menghadiri acara syukuran dan mengikuti prosesi tepung tawar.

Di Keraton Sintang rombongan disambut dengan reog ponorogo, pecinta seni Dayak dan tarian Melayu serta disambut hangat Raja Sintang, Raden Muhammad Ikhsan Kusumanegara V.

Ketua Panitia Syukuran, Nur Herman menjelaskan, acara penyambutan Jarot-Askiman dipersiapkan selama dua hari. Acara syukuran dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Sebab, proses Pilkada berjalan lancar dan Sintang sudah memiliki pemimpin baru.

“Acara syukuran ini digabung dengan tolak bala, pernyataan mendukung dari lintas etnis terhadap kepemimpinan baru Kabupaten Sintang serta doa lintas agama,” kata Herman.

Raja Sintang Raden Muhammad Ikhsan Kusumanegara V mengatakan, perbedaan pilihan dalam pesta demokrasi merupakan hal yang lumrah. “Kini kita sudah mempunyai pemimpin baru, mari kita bersatu dan kita dukung bersama,” katanya.

Bupati Jarot Winarno mengharapkan doa dari seluruh masyarakat Sintang terhadap kepemimpinannya. Sebab, seluruh elemen masyarakat Sintang merupakan saudara.

“Saya hadir di Sintang bersama istri dan anak saya satu satunya ini,” ungkap Jarot.

Menurutnya, dalam berpolitik, Sintang dipandang baik oleh kabupaten lain. Karena sudah mampu menunjukkan kedewasaan berpolitik dalam memilih pemimpin tanpa melihat suku, budaya dan agamanya.

“Pilkada sudah usai, loyalitas kami mutlak bagi seluruh masyarakat Kabupaten Sintang, tanpa memandang dulu mendukung atau tidak mendukung, tanpa memandang suku, agama dan budaya serta tidak ada dendam lagi. Saya yakin bersama seluruh masyarakat, Kabupaten Sintang akan terus maju dan berkembang,” ungkap Jarot.

Mengenai istrinya, Jarot menjelaskan kepada seluruh masyarakat Sintang, pengabdiannya di negara tetangga tinggal satu tahun lagi. Setelah itu, istri dan anaknya akan kembali berkumpul tinggal bersama di Kabupaten Sintang secara penuh. “Hanya tinggal satu tahun lagi, setelah itu kita kumpul semua di Sintang dan mengabdikan diri untuk masyarakat Sintang,” ungkap Jarot.

Wakil Bupati Askiman menyampaikan terima kasih keapda sleuruh masyarakat Sintang yang sudah berkumpul di keraton. Keraton Sintang menjadi simbol pemersatu, buktinya acara syukuran hari ini dihadiri oleh seluruh etnis di Sintang.

“Seluruh Kepala SKPD merupakan sahabat, jangan khawatir dengan mutasi dan promosi, karena kami akan selalu berpedoman pada aturan yang ada. Yang penting semua SKPD bisa bekerjasama bersama kami. Kami mohon dukungan moral, nasihat dan petuah agar kami bisa mengambil kebijakan yang baik bagi semua etnis,” ujar Askiman seraya mengatakan “kami tidak akan menjadi apa-apa kalau tanpa dukungan nyata dari masyarakat.

Lima Program Terdahulu

Mantan Bupati Sintang, Drs. Milton Crosby, MSi berharap kepada bupati dan wakil bupati periode 2016-2021, Jarot Winarno-Askiman melanjutkan lima program kepemimpinan dirinya.

“Saya ucapkan selamat kepada bupati dan wakil bupati Sintang baru, Jarot-Askiman. Saya harap lima tahun mendatang dapat mewujudkan pembangunan Kabupaten Sintang lebih baik lagi. Serta melanjutkan lima program masa kepemimpinan terdahulu yang kini masih dalam pengerjaan,” ungkap Milton, Kamis (18/2).

Kelima program tersebut, kata Milton, merampungkan pembangunan Bandar Udara Internasional Tebelian sepanjang 3.200 Meter.

“Kemudian realisasi tempat tidur RSUD sebanyak 300 unit, pembangkit listrik kapasitas 3,7 Mega Watt (MW), pembangunan jalan perbatasan sepanjang 226 kilometer serta Provinsi Kapuas Raya. Saya yakin pemerintahan baru dapat mewujudkannya,” ungkap Milton.

Khusus Bandara Tebelian, beber Milton, saat diresmikan tahap pra operasional pada 18 Agustus 2015 lalu, sudah dikerjakan sepanjang 1.550 meter. Di tahun 2016 ini, dilanjutkan pembangunan sekitar 300 meter, hingga diperkirakan panjangnya kurang lebih 1.800-1.850 meter.

“Peninjauan terakhir Bandara Tebelian sekitar akhir Januari 2016. Lampu sudah, termasuk traffic light di lapangan terbang. Lalu aksesoris sudah dipasang, juga alat detector baik detector bagasi dan kabin. Telekomunikasi dan syarat optik sudah masuk. Kantor BMKG sudah dibangun. Tinggal listrik dan beberapa pelengkap lainnya seperti ruang VIP, paling penting pembangunan jalan masuk,” jelas Milton.

Milton berharap Bandara Tebelian tuntas tahun 2018. Paling lambat tahun 2019 bisa direalisasikan berskala nasional. Pemerintahan baru diminta proaktif dan terus berkomunikasi dengan pemerintah pusat dan provinsi.

“Terutama Dishub dan Bapedda Sintang selalu berkomunikasi dengan pusat melalui Kementerian Perhubungan, agar bandara kita segera selesai,” harap Milton.

Mantan bupati dua periode ini berharap Pemkab Sintang berkoordinasi dengan Pemprov terkait penyelesaian sertifikat tanah di ujung Bandara Tebelian. Lantaran Undang-Undang baru menegaskan itu berada di domain provinsi dan pusat.

“Kalau urusan tanah sudah selesai dibayar dan menjadi milik Pemkab. Cuma peralihan hak dari masyarakat menjadi sertifikat harus diproses,” timpal Milton.

Terkait Provinsi Kapuas Raya, kata Milton, sudah dikeluarkan Amanat Presiden (Ampres) tahun 2013 tertanggal 27 Desember 2013. Saat itu dikeluarkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), terdapat 65 Daerah Otonom Baru (DOB). Kemudian tahun 2014 dikeluarkan Ampres Kedua dengan jumlah 22 DOB. Hingga total 87 DOB.

“Sekarang di pusat, DPR RI dan Mendagri mendesain seluruh DOB baru sampai tahun 2025. Kapuas Raya tinggal menunggu Peraturan Presiden (PP) dan perintah Daerah Otonomi Persiapan,” ucapnya.

Kapuas Raya, menurut Milton, akan jadi prioritas pemerintah pusat. Sebab daerah perbatasan, menjadi kepentingan nasional dalm konteks NKRI sejak dikeluarkan UU No 23 tahun 2015.

“Jadi ini seperti gayung bersambut. Saya pikir tugas bupati baru diharapkan mengikuti perkembangan yang sudah ada. Sudah domain dan kewenangan pemerintah pusat. Apabila dikeluarkan PP, maka bupati merespon. Administrasi sudah tidak ada masalah, tinggal menyiapkan sarana dan prasarana seperti kantor-kantor dan lainnya,” jelasnya.

Laporan: Achmad Munandar

Editor: Hamka Saptono