eQuator.co.id – Sanggau-RK. Bupati Sanggau Paolus Hadi menghadiri acara nuzulul quran 1440 H/2019 M yang digelar di Masjid Nurul Yaqin Kompleks kampung Sentana Kelurahan Tanjung Sekayam, Rabu (22/5). Acara bertema Kebersamaan dalam Perspektif Alquran tersebut merupakan hasil kerjasama antara PHBI Kabupaten Sanggau dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sanggau, Pemda Sanggau dan Pengurus Masjid Nurul Yaqin.
Dalam sambutannya, Bupati Paolus Hadi menegaskan bahwa jangan takut kita berbeda karena memang kita berbeda. “Dari tubuh kita saja kita berbeda. Telinga kanan dengan kiri beda, lubang hidung juga beda, apalagi wajah kita, semuanya berbeda,” kata Bupati.
PH, sapaan akrab Paolus Hadi mengakui, persaudaraan sesama anak bangsa saat ini sudah mulai tergerus. Karenanya ia mengajak masyarakat Sanggau untuk mengingat kembali bagaimana persaudaraan, kerukunan dalam perbedaan yang telah dilakukan oleh para orang tua kita terdahulu.
“Dulu itu ada namanya Dompu. Dompu itu selalu ada, mau dia Dayak atau Melayu, Tionghoa. Nah ini nambah lagi nih, ada Jawa, dan suku bangsa yang lain,” kata PH sapaam akrab Bupati.
Kisah Dompu ini, jelas PH, adalah kisah persaudaraan dan persahabatan dari orang – orang yang berbeda suku maupun agama.
“Macam bapak sayalah. Dia ndak pandai nyari ikan, tapi ada Dompu yang pandai nyari ikan. Dia tinggal di Beringin. Dia datang kerumah. Masih banyak lagi kisah-kisah persahabatan lain yang sudah dilakukan orang tua kita dulu yang mestinya kita teladani hari ini,” ujarnya.
Bupati mengajak semua masyarakat tetap konsisten menjaga Sanggau. Karena Sanggau ini rumah kita bersama, yang di dalamnya ada bermacam-macam suku, agama, RAS dan lain sebagainya. “Soal perbedaan politik itu biasalah. Jangan pula dibawa sampai dak habis-habis. Beda itu biasalah. Itulah kodrat kita, berbeda,” pungkas Bupati.
Sementara itu, Ketua Pengurus Masjid Nurul Yaqin, Ambari menyampaikan ucapan terimakasih kepada PHBI yang telah berserdia menggandeng Pengurus Masjid Nurul Yaqin menyelenggarakan Nuzulul Quran ini. Tema dalam Nuzulul Quran ini, diharapkan dapat menyadarkan kita untuk tetap menghargai perbedaan yang akan membuat kita bersatu dalam perbedaan itu.
Wakil Ketua PHBI Kabupaten Sanggau, Ahmad Saukani mengungkapkan peringatan Nuzulul Quran yang digelar PHBI tahun ini diadakan di dalam Kota. Sebelumnya, kegiatan serupa dilaksanakan di masjid yang ada di Kecamatan – kecamatan.
“Jadi, kita laksanakan secara bergiliran, tidak hanya di kota, tapi pembinaan umat ini kita lakukan di desa dan kecamatan – kecamatan,” tutur dia.
Pada kesempatan itu, Ahmad Saukani juga menjelaskan beberapa program PHBI Kabupaten Sanggau diantaranya pawai obor menyambut ramadhan 1440 H, peringatan nuzulul quran yang saat ini sedang kita laksanakan, pawai keriang bandong menyambut idul fitri 1440 H dan shalat id 1 Syawal 1440 H di halaman Pemda Sanggau.
Kepala Kantor Kementerian Agama Sanggau H. M. Taufik dalam sambutannya menyampaikan Kementerian Agama senantiasa menggaungkan konsep moderasi beragama. Moderasi dikatakannya, adalah ikhtiar kita bersama mengenai cara penduduk Indonesia beragama.
“Moderat berarti tidak radikal dan tidak liberal, tidak ekstrem ke kanan maupun ekstrim ke kiri. itulah cara Indonesia beragama,” kata dia.
Dia menjelaskan, moderasi itu artinya moderat, lawan dari ekstrem. “Kita tidak ingin di republik tercinta ini ada paham apalagi pengamalan agama yang ekstrem atau berlebihan,” kata M. Taufik.
Laporan: Kiram Akbar