eQuator – Nanga Pinoh-RK. Setiap perusahaan yang berinvestasi di Melawi, seperti perusahaan kelapa sawit dan pertambangan berkewajiban untuk mensejahterakan masyarakat setempat.
Seperti membantu menciptakan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, pertumbuhan ekonomi serta memperhatikan kelestarian lingkungan.
Ketua DPRD Kabupaten Melawi, Abang Tajudin mengatakan, jangan sampai perusahaan yang ada di Melawi mengeruk keuntungan dari perut bumi Melawi, sementara rakyat sekitar dalam kondisi miskin. Pasal 33 UUD 1945 menyebutkan bahwa bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
“Untuk itu, seluruh perusahaan yang sudah beroperasi di Melawi harus mampu memberikan kehidupan dan penghidupan yang layak bagi warga di sekitarnya,” tegas Abang Tajudin, di kantornya, belum lama ini.
Selain memperhatikan masyarakat di sekitar perusahaan beroperasi, pihak perusahaan harus tetap berkoordinasi dengan pemerintah sehingga perkembangan bisa dimonitoring. Perusahaan juga harus mempekerjakan orang Melawi. Setelah itu hal-hal yang harus dilakukan oleh perusahaan adalah memperhatikan sektor ekonomi, pendidikandan kesehatan maka jelas sektor lain akan terpenuhi. Karena dengan keberadaan perusahaan, masyarakat di Melawi diharapkan merasa hidup mereka berubah serta mempunyai pekerjaan yang layak untuk sejahterakan keluarga mereka.
Banyaknya investasi di Melawi membuat masyarakat berharap akan membawa banyak peningkatan kesejahteraan dan hendaknya Pemkab harus jauh-jauh hari bisa melihat serta mengidentifikasi akan ketidaknyamanan dari masyarakat terhadap kehadiran investasi di daerah ini di masa mendatang. Perlu ada penelitian yang bijak dari Pemkab agar beberapa kejadian seperti penolakan serta penuntutan kesejahteraan dari karyawan. Seperti yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia tidak terjadi di daerah Melawi.
“Kita berharap jangan sampai hak-hak masyarakat jadi ikut terabaikan. Jangan sampai situasi seperti ini dibiarkan secara berlarut-larut, yang nantinya akan berdampak terhadap perusahaan lainnya,” ulasnya. (aji)