Jalan Akses ke Sekolah Bak Kubangan Lumpur

JALAN RUSAK. Pelajar yang mengendarai sepeda motor dengan berboncengan ini mesti ekstra hati-hati melintasi jalan rusak di Pangkalan Kongsi, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, Minggu (11/12). Sairi-RK

eQuator.co.id – Sambas-RK. Pascahujan, para pelajar dan masyarakat di Desa Batu Mak Jage dan Pangkalan Kongsi, Kecamatan Tebas, Kabupaten Bengkayang, dituntut untuk ekstra hati-hati berkendara. Pasalnya, jalan yang mereka tempuh setiap hari, sudah seperti kubangan lumpur.

“Kalau kendaraan amblas itu sudah sering. Kecelakaan, seperti pengendara sepeda motor tumbang karena jalan licin, sudah tidak terhitung lagi,” kata Kenedi, Kepala Desa Batu Mak Jage, kepada Rakyat Kalbar, Minggu (11/12).

Kenedi menjelaskan, jalan yang rusak berat itu merupakan akses utama masyarakat untuk melakukan berbagai aktivitas. Di antaranya aktivitas pendidikan, kesehatan dan perekonomian. “Sejumlah aktivitas warga menjadi terganggu,” ujarnya.

“Jalan ini, merupakan satu-satunya akses perekonomian masyarakat, terutama untuk membawa hasil pertanian keluar, untuk dijual. Jalan alternatif ada, namun hanya bisa menggunakan sepeda motor. Sementara jika menggunakan truk atau kendaraan yang lebih besar, tidak bisa melalui jalur alternatif tersebut,” papar Kenedi.

Dia mengungkapkan, kerusakan jalan yang menghubungkan desanya ke ibukota Kecamatan Tebas tersebut mencapai sepanjang 2 Kilometer. “Kalau sudah hujan, jalannya menjadi licin, sangat rawat kecelakaan,” kata Kenedi.

Kondisi jalan tersebut sangat memprihatinkan, ungkap Kenedi, karena sudah sejak beberapa tahun terakhir, belum pernah diparbaiki. “Aspalnya telah berganti dengan lumpur kalau musim hujan. Sedangkan kalau kemarau, debu berterbangan,” ucapnya.

Terpisah, Kepala Desa Pangkalan Kongsi, Mursalin mengatakan, jalan rusak tersebut masuk wilayah kerjanya. Sudah sering diajukan untuk diperbaiki, tetapi belum mendapat respon positif. “Jalan yang menghubungkan antara Desa Pangkalan Kongsi dengan Batu Mak Jage tersebut sepanjang 2 kilometer,” katanya.

Sebenarnya, kata Mursalin, perbaikan jalan tersebut sudah direncanakan menggunakan Dana Desa (DD). Namun, tidak diperkanankan, lantaran jalan tersebut berstatus jalan kabupaten. “DD hanya untuk jalan desa,” tutupnya.

Laporan: Sairi

Editor: Mordiadi