Jadi Ujung Tombak Pariwisata

Pemilihan Bujang Dare Pontianak

STUDY TOUR. Finalis Bujang dan Dare melakukan study tour ke Taman Alun Kapuas, Minggu (14/10). Suci Nurdini Setiowati-RK

eQuator.co.idPontianak-RK. 20 finalis Bujang dan Dare Kota Pontianak telah terpilih. Minggu (14/10), para finalis ini mengunjungi tempat-tempat wisata Kota Pontianak.

Para finalis ini diantaranya mengunjungi taman makam Batu Layang, Aloevera center, Kampung Beting, Istana Kadariah dan Taman Alun Kapuas. “Tidak hanya jalan-jalan, tapi juga belajar seperti study tour untuk mempersiapkan acara puncak 27 Oktober di PCC nanti,” ujar EO (Event Organizer) Bujang-Dare 2018, Arum Maulana.

20 finalis Bujang-Dare ini telah dilatih banyak hal. Mulai koreografi, cara bersikap dan makan serta lain sebagainya. Pemilihan Bujang-Dare Pontianak ini bisa menjadi ujung tombak pariwisata Bumi Khatulistiwa.

Muhammad Ullya Fachriza, salah seorang finalis Bujang Pontianak mengungkapkan, visi misinya tak muluk-muluk. Terpenting ia bisa saya kerjakan sendiri. Mempromosikan dan mensosialisasikan pariwisata di sosmed video maupun artikel.

“Selain itu juga saya akan buat program Bujang Dare Goes to School bukan hanya anak SMA, tapi juga mahasiswa yang kuliah memberikan pengetahuan di pariwisata kita,” tuturnya.

Menurut lelaki 22 tahun ini, pemilihan Bujang Dare merupakan wadah penyaluran bakat dan cinta akan budayanya.

“Fashion sayakan dibilang modelling dan pariwisata gitu. Apalagi kalau jadi Bujang ini saya bisa menunjukkan saya bangga menjadi warga Melayu,” tutup Ullya.

Dian Andriyani, wanita 23 tahun ini lain lagi programnya. Dia ingin memotivasi anak muda Pontianak dengan cara memasuki pergaulan anak muda.

“Kalau saya terpilih menjadi dare program saya adalag melalui komunitas-komunitas yang ada di Kota Pontianak.” Ujarnya

Ia sangat menikmati menjadi finalis dare Pontianak. Kunjungan ketempat-tempat yang ada di kota ini membuatnya semakin banyak belajar tentang Pontianak.

“Alhamdulillah selain bisa berkunjung ke tempat wisata kota Pontianak saya juga bisa untuk bertegur sapa dengan warga kampung beting, anak-anak yang juga calon penerus bangsa.” Ungkapanya. (uci)