eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kalimantan Barat saat ini tengah berupaya mengembalikan kejayaan beras Pemangkat.
Beras lokal asal Kabupaten Sambas yang dari dulu hingga kini masih diminati masyarakat itu, tak hanya sebagai nasi. Beras ini juga dikembangkan oleh beberapa pelaku usaha menjadi mi.
“Sehingga ini akan ditingkatkan produksinya. Kita ingin mengembalikan pangsa pasar beras Pemangkat karena berasnya diminati oleh masayarakat dan cocok untuk produk olahan tertentu,” ungkap Kepala Dinas Pertanian TPH Kalbar, Heronimus Hero, di Pontianak, kemarin.
Kata Hero, upaya yang dilakukan oleh Dinas Pertanian TPH Kalbar, adalah dengan meningkatkan ketersediaan suplai beras, sehingga beras tersebut terus tersedia di pasar.
“Dan kita juga menjaga agar beras tersebut tidak tercampur dengan beras jenis lainnya,” ucapnya.
Hero menyebutkan, tahun ini pihaknya mencoba melakukan upaya pemurnian dan memperbanyak benih juga terus dilakukan. Untuk pemurnian benih, pihaknya melakukan sejumlah hal. Meliputi pemuliaan tanaman agar beras Pemangkat dari jenis padi Ringka Condong tersebut bisa berumur lebih pendek.
“Adanya pemuliaan harapannya agar yang semula panen paling cepat enam bulan bisa menjadi empat bulan. Ini tengah dilakukan oleh UPT Pengawasan dan Sertifikasi Benih Distan TPH Kalbar,” ucapnya.
Kemudian mengenai pengembangan budidaya untuk produksi juga dilakukan oleh TPH, yakni dengan menyediakan lahan seluas 50 hektare.
“Dengan lahan tersebut, budidaya tersebut akan dilakukan oleh masyarakat secara mandiri. Sebab sejauh ini sebagaian petani, ini masih mengembangkan Ringkak Condong dengan alasan daya tahan dan adaptasinya yang cukup kuat, serta tidak memerlukan perawatan intensif seperti jenis padi unggul baru yang lain,” jelasnya.
Akan tetapi Hero memandang Ringka Condong ini memiliki umur panen yang lebih panjang dari padi unggul baru, yaitu sekitar enam bulan dihitung sejak semai dengan potensi produktivitas dua sampai tiga ton per hektare.
Di samping itu, hampir seluruh pengusaha olahan mi putih khususnya di Kota Singkawang, menggunakan beras Pemangkat sebagai bahan utamanya.
“Ini lantaran mie putih yang dihasilkan dari Beras Pemangkat, memiliki tekstur yang lebih kenyal dan lebih stabil ketika diolah menjadi masakan,” katanya
Kepala Distan TPH kalbar ini menyebutkan, terdapat ada 10 pabrik pengolah mi putih di Singkawang yang menggunakan beras Pemangkat sebagai bahan utama.
“Jumlah ini tidak atau belum termasuk pengusaha pengolahan yang berskala kecil,” tandasnya. (ova)