Punya pasangan yang gairah seksnya tinggi, barangkali menyenangkan. Tapi, tidak seperti yang dirasakan Karin, 48. Warga Klakahrejo ini justru stress karena suaminya, sebut saja Donjuan, 54, memiliki nafsu seksual yang terlampau tinggi. Bahkan boleh dibilang maniak.
Fatimatuz Zahroh, Surabaya
eQuator – Bahtera rumah tangga Karin dan Donjuan sudah dibangun sejak 20 tahun lalu. Mereka menikah tahun 1995. Di awal pernikahan, Karin dibuat mabuk lantaran Donjuan yang selalu memberikan pelayanan istimewa pada dirinya.
Bahkan tiada hari tanpa berhubungan suami istri. Tentu saja ia merasa, bahwa dirinya bak wanita yang paling beruntung, karena suaminya hanya menganggap dirinya wanita yang bisa mengimbangi gaya bermainnya.
“Tapi begitu punya anak dua, kewalahan. Ngurus rumah, ngurus anak, saya juga nyambi kerja jaga toko. Nggak bisa sekuat dulu,” kata Karin.
Barangkali Donjuan mulai tidak puas dengan dirinya. Alhasil, Karin sering memergoki Donjuan jajan di luar. Acapkali ia ngegap chattingan Donjuan dengan temannya untuk pesan perempuan bayaran. Hanya untuk memenuhi kebutuhan seksnya.
Mulanya, Karin sempat marah. Namun, akhirnya ia maklum-maklum saja, karena memang suaminya tampak sangat butuh dan tidak bisa tidak.
Tapi, ketika dibiarkan, Donjuan justru semakin ngelamak. Ada saja ulahnya yang membuat Karin heran. Orientasi seksualnya bahkan mulai berubah. Mintanya yang aneh-aneh. Mulai dari minta gaya jalur aman sampai minta jalur belakang.
“Yang aneh itu, dia mulai suka merekam hubungan badan dengan saya. Sebelumnya itu nggak pernah gitu, dua tahun ini mulai ada yang aneh,” cerita Karin.
Usut punya usut, ternyata bukan hanya Karin saja yang dibegitukan. Melainkan juga saat bersama perempuan-perempuan bayarannya. Di Ponselnya, ternyata banyak rekaman video yang dibuat Donjuan bersama perempuan yang ia sewa.
Karin pun muntap. Marahnya sudah di ubun-ubun. Ia tidak bisa mentolerir lagi. Terlebih karena ternyata Donjuan puya kelainan seks seperti itu. “Kadang dia liat ulang rekamannya sendiri. Siapa perempuan normal yang rela lihat suaminya gendeng macam Donjuan. Saya jijik aja,” katanya.
Karin sempat meminta agar Donjuan menghapus koleksi video mesumnya. Sebab, ia takut kalau ada anak-anak mereka yang tak sengaja membuka file itu di handphone Donjuan. Iya kalau yang dibuka pas adegan syur dengan sang ibu. Lha kalau adegannya ternyata bersama si mbak-mbak lain bagaimana? “Tapi Donjuan kukuh tidak mau menuruti permintaan saya. Malah nyalahkan saya, karena sudah nggak ber-power kayak dulu. Edan kan,” pungkas Karin. Ia akhirnya memutuskan untuk mengugat cerai laki-laki yang berprofesi sebagai karyawan di salah satu kantor berita itu. Ia memilih mendaftarkan perceraiannya ke Pengadilan Agama (PA), Jalan Kentintang Madya. (*)