Mira (nama samara) perempuan 23 tahun, warga Bangil, Kabupaten Pasuruan, akhirnya menyerah juga. Dia tak kuasa mempertahankan biduk rumah tangganya dengan Donlesi (juga nama samaran), 29, lantaran merasa tersiksa oleh sikap Donlesi yang selalu minta “dipuaskan” tanpa mengenal waktu.
eQuator – Ya, menurut Mira, Donlesi adalah lelaki yang hiperseks. Tiap saat, bila hasratnya sudah datang, dia selalu minta dilayani. Termasuk bila kondisi Mira tengah tidak fit atau kecapekan sepulang kerja.
Saat awal-awal menikah, Mira berupaya menyanggupi segala permintaan Donlesi. “Maklum, waktu itu kan pengantin baru. Jadi, saya ya ngerti aja kalau dia (Donlesi) suka ngamar terus,” ungkapnya.
Tapi, setelah usia pernikahannya terus bertambah, rupanya kebiasaan Donlesi tak kunjung berhenti. Mira pun mulai kewalahan.
Padahal, Mira sendiri juga bekerja sebagai buruh pabrik, sama dengan Donlesi. Apalagi, bila sedang lembur, biasanya saat pulang ke rumah, Mira pengen langsung tidur.
Namun, Donlesi rupanya tak mau mengerti kondisi Mira. Di otak Donlesi yang ada hanyalah bagaimana caranya agar kebutuhan biologisnya selalu terpenuhi. Nah, hal itulah yang kerap jadi sumber keributan dalam rumah tangga mereka.
“Memang, setelah menikah, saya yang ikut tinggal di rumah orangtuanya (Donlesi). Tapi, kalau (saya) pulang, sudah pasti dia aneh-aneh. Daripada ribut, saya pilih tidur di rumah orangtua saya saja, biar bisa langsung istirahat,” jelasnya.
Nah, sikap Mira yang menghindar dari Donlesi itu malah membuat rumah tangganya jadi tambah runyam. Akibatnya, pertengkaran pun kian sering terjadi. Mira pun akhirnya tak tahan lagi. Sudah berkali-kali dia mencoba memberikan pemahaman kepada Donlesi. Namun, suaminya tersebut rupanya ogah mengerti.
Tak tahan dengan kondisi itu, Mira pun akhirnya memilih menggugat cerai ke Pengadilan Agama Bangil. (Radar Surabaya/JPG)