eQuator.co.id-PONTIANAK. Wali Kota Pontianak Sutarmidji menyampaikan pesan langsung kepada Menteri Pemuda dan Olahraga, agar dalam setiap penerimaan CPNS oleh Kemenpan RB, membuka formasi khusus untuk guru olahraga.
“Bapak harus berjuang, bagaimana setiap kali ada formasi PNS, Penjaskes harus, formasinya ada. Kalau tidak saya bilang bagaimana olahraga mau maju kalau di sekolah tidak ada guru olahraga,” kata Sutarmidji baru-baru ini.
Tak hanya ke Kemenpora, kepada Kemenpan RB pun Sutarmidji menyampaikan hal serupa baik lisan maupun surat. Sebab, guru yang mengajar mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes) sangat dibutuhkan.
“Sebenarnya sudah saya sampaikan secara lisan, secara tulisan juga. Yang paling dibutuhkan di sekolah-sekolah itu adalah guru Penjaskes. Cuma 10 persen saja. Saya punya datanya, ada SAg (Sarjana Agama) yang ngajar jadi guru olahraga,” katanya.
Menurut Sutarmidji, majunya sebuah daerah salah satunya karena olahraganya. Dia berharap dengan terbukanya peluang penerimaan CPNS, akan banyak guru-guru dengan kualifikasi Penjaskes. Karena makin banyak guru olahraha di satu sekolah, semakin baik.
“Misalnya atletiknya lain (gurunya), basket, voli lain gurunya. Ada yang sekolah satu pun tidak ada, yang latar belakang Penjaskes. Padahal itu penting. Ini belum apa-apa bicara bagaimana kurikulum anti Narkoba, kulikulum anti korupsi, masuk ini, yang penting itu olahraga,” katanya.
Secara resmi moratorium penerimaan PNS akan dicabut 2018 mendatang. Dan Pemerintah Kota Pontianak hanya mengusulkan formasi yang dibutuhkan. Selebihnya, baik regulasi dan keputusan merupakan urusan pusat.
“Moratorium baru dicabut tahun depan, mudaha-mudahan kalau tahun ini sudah ada penerimaan PNS, kita sudah ada beberapa langkah,” katanya. (fik).