-ads-
Home Rakyat Kalbar Sintang Infrastruktur Sintang Terburuk di Kalbar

Infrastruktur Sintang Terburuk di Kalbar

Teramat Luas, Layak Dimekarkan

BERLUMPUR. Mobil Avanza amblas di jalan poros Kecamatan Binjai Hulu, Sintang belum lama ini. ACHMAD MUNANDAR

eQuator.co.id – Sintang-RK. Kabupaten Sintang sangat dimungkinkan dimekarkan dengan membentuk kabupaten baru. Secara geografis Sintang amat luas, pemekaran solusi percepatan pembangunan.

“Kita ini punya daerah (Sintang) seluas Jawa Barat (Jabar). Tidak menutup kemungkinan di jalur perbatasan maupun perhuluan bisa dibentuk kabupaten. Kita perlu percepatan pembangunan,” kata Bupati Jarot Winarno belum lama ini.

Kabupaten Sintang dengan daerah begitu luas, baru terbagi atas 14 kecamatan. Pembentukan kecamatan baru juga sudah diupayakan Pemkab. Perda-nya kini telah ditetapkan. Pada 2017 mendatang kecamatan baru di Sintang sudah berjalan admnistrasi pemerintahannya.

-ads-

Bupati Jarot menjelaskan, kondisi riil Sintang kini membutuhkan keseriusan untuk percepatan pembangunan, khususnya infrastruktur. Dia bahkan mengatakan Sintang mengalami kegawatdaruratan infrastruktur. Persoalan tersebut menjadi komitmennya untuk menuntaskan. “Infrastruktur kita paling buruk di Kalbar,” tegas Jarot.

Konsep pembangunan diusung Jarot, membenahi infrastruktur dengan membangun dari daerah pinggir. Jalan-jalan di perhuluan diupayakan mampu dibangun, agar akses masyarakat menjadi lancar. Akses jalan kecamatan menuju desa dapat terhubung dan kecamatan ke ibukota kabupaten dapat terbenahi.

Jarot sendiri sudah meyakinkan menuju semua kecamatan bisa tembus jalan darat, terutama untuk daerah perhuluan. Belum lama ini, Jarot menempuh Serawai dan Ambalau dengan menempuh jalan darat. Kendati jalan yang dilalui masih sangat berat medannya. Sebelumnya, kedua kecamatan itu, hanya dapat ditempuh melalui jalur sungai.

Jarot menambahkan persoalan Sintang bukan hanya masalah infrastruktur. Namun indeks pembangunan manusia (IPM) masih perlu didongkrak agar meningkat. Kini Sintang berada diurutan kelima untuk tingkat IPM, dengan rata-rata warga yang sekolah hanya 6,5 tahun.

“Percepatan pembangunan sangat dibutuhkan, guna memacu kemajuan Sintang. Terutama membangun daerah pinggiran serta perhuluan. Keberadaan negara, mesti hadir di tengah masyarakat. Wujudnya pemerataan pembangunan untuk segala bidang,” tegas Bupati Jarot. (adx)

 

Reporter: Achmad Munandar

Editor: Kiram Akbar

Exit mobile version