eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Tiap kali melakukan pertemuan dengan konstituennya saat reses ke Daerah Pemilihannya (Dapil), hampir seluruh wakil rakyat dihadapkan dengan tiga pokok kebutuhan dasar seperti pendidikan, infrastruktur dan kesehatan yang hingga saat ini belum terpenuhi secara sempurna.
Namun yang paling mencuat adalah soal infrastruktur jalan, banjir, jembatan, air bersih, hingga problem ancaman kehilangan pekerjaan. Setiap daerah memiliki karakteristik permasalahan yang berbeda-beda.
Salah seorangnya Wakil Ketua DPRD Kalbar, Suriansyah misalnya, banyak menerima keluhan warga di Dapil-nya mengenai kondisi jalan nasional, strategis nasional, provinsi dan jalan kabupaten. “Kondisinya sangat buruk. Dan itu menjadi beban anggaran APBN, APBD Provinsi/Kabupaten,” ujarnya, Jumat (9/8).
Seperti ruas Jalan Sambas dari Kecamatan Paloh, Tebas ke Jawai dengan Teluk Keramat. Dari dua lokasi dimaksud, kerusakannya sudah terjadi bertahun-tahun. Dari jalur Kartiasa ke Teluk Kalong misalnya. Kemudian ruas jalan Jawai Teluk Tekarang-Teluk Keramat sebagai jalan strategis nasional. “Tetapi kondisinya rusak,” ucapnya.
Selain itu, masyarakat juga mengeluhkan Jalan Teluk Kalong-Tanah Hitam yang terlalu sempit. Di mana masyarakat membutuhkan peningkatan dan perbaikan jalan. “Kami mohon perhatian PU Provinsi untuk mengkoordinasikan ke PU Pusat, agar segera memperbaikinya,” ucapnya.
Keluhan masyarakat Jawai tepatnya di Jawai Selatan beda lagi. Warga di sana mengharapkan dibangun Jembatan Sambas Besar. Dibangun dari Kecamatan Tebas ke Jawai Seberang.
Di Kecamatan Sajat, Selakau, Salatiga beda lagi problemnya. Rumah-rumah masyarakat di sana menjadi langganan banjir. Ada upaya normalisasi Parit, Sungai dan Penataan Kawasan Air. Sehingga banjir dapat teratasi.
Reporter: Gusnadi
Redaktur: Andry Soe