
eQuator.co.id – Pontianak-RK. Ribuan masyarakat Kalbar memadati kediaman dinas Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya, kemarin (8/2). Pria bermarga Bong itu memang membuka pintu rumahnya lebar-lebar bagi rakyat pada hari pertama Imlek.
Melihat suasana tersebut, Christiandy meyakini perayaan Imlek tahun ini dapat dikatakan meriah. Sebab, pada malam sebelumnya, pesta kembang api di Kota Pontianak lumayan semarak. “Saya belum memantau se Kalbar, tapi di Singkawang diinformasikan sangat meriah dan Pontianak juga begitu,” ungkapnya.
Dengan ramainya masyarakat mendatangi kediamannya, Christiandy meyakini inilah wujud keberagamaan rakyat Kalbar sehingga tali silaturahmi tetap kuat dan kokoh. Dan, kemeriahan Imlek ini menggambarkan ekonomi tetap tumbuh.
“Dekat Imlek bisa dikatakan tiket pesawat full book. Boleh dikatakan bahkan menjadi penyebab inflasi kita, wisatawan begitu banyak tertarik datang ke sini,” papar dia.
Karena itu, lanjutnya, momen Imlek merupakan aset budaya. “Andalan kita salah satunya adalah budaya seperti budaya Tionghoa ini. Tentu, tantangan kedepan bagi kita, asosiasi perhotelan dan wisata, serta masyarakat luas adalah mendorong agar bisa dikemas lebih baik lagi,” tegas Christiandy.
Selain di Singkawang dan Pontianak, kemeriahan Imlek juga terasa di Melawi, khususnya di Kota Nanga Pinoh. Ribuan masyarakat tumpah ruah di Lapangan Basket Nanga Pinoh tepatnya depan kantor kontelir Tanjung, Minggu ( 7/2) malam. Mereka antusias menanti detik-detik pergantian tahun baru Imlek 2567.
Kemeriahan juga ditambah dengan aksi panggung artis ibukota Inka Mamamia.
Sejumlah tokoh terlihat di sana. Ada anggota DPR RI, Sukiman, Bupati dan Wakil Bupati Melawi terpilih Panji dan Dadi Sunarya, Sekda Melawi Ivo Titus Mulyono, Wakil Ketua DPRD Melawi Kluisen, dan Forkopinda lainnya.
Ketua Penyelenggara, Taufik, berharap tahun monyet api dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, sebagaimana sifat monyet yang gesit dan tangkas serta selalu memanjat. “Yang paling penting, meningkatkan persatuan dan kesatuan di Melawi,” ungkapnya.
Apabila Provinsi Kapuas Raya (PKR) jadi terbentuk, lanjut dia, maka ada wacana agar budaya Tionghoa seperti perayaan Imlek menjadi salah satu ikon pariwisata di wilayah timur Kalbar.
“Meskipun Bupati dan Wakil Bupati saat ini sudah ganti, kita berharap tetap bisa mendukung kami dalam menjaga kebuayaan kami dengan kegiatan rutin tahunan perayaan imlek ini,” ucap Taufik.
Sementara itu, anggota DPR RI, Sukiman mendoakan kehidupan masyarakat kedepan akan lebih baik. Dia meminta seluruh masyarakat Tionghoa dapat bekerja sama, saling bahu membahu demi membangun Melawi.
“Terutama saling menghargai satu sama lain, menjaga persatuan dan ketenteraman. Tak hanya etnis Tionghoa saja, namun setiap etnis memiliki kewajiban sama,” kata Sukiman.
Sekda Ivo Titus Mulyono pun berterima kasih kepada masyarakat Melawi karena tidak membeda-bedakan suku dan agama. “Perbedaan yang ada di Melawi hendaknya menjadi pemersatu masyarakat, bukan pemecah-belah,” terangnya.
Tepat pukul 00.00 WIB, Sekda bersama Kapolres Melawi AKBP Cornelis MS didaulat membuka kalender pergantian tahun dari Kambing Kayu ke Monyet Api. Dan pada puncak perayaan, ratusan kembang api disulut hingga membuat jalanan sempat macet karena masyarakat yang berbondong-bondong datang.
Laporan: Isfiansyah dan Sukartaji
Editor: Mohamad iQbaL