-ads-
Home Features Hongkongers Bersatu Tolak RUU Ekstradisi

Hongkongers Bersatu Tolak RUU Ekstradisi

Cabut! Jangan Cuma Ditangguhkan

Aksi massa besar-besaran yang dilakukan penduduk Hongkong membuahkan hasil. Pembahasan RUU ekstradisi dihentikan sementara. Tapi, perjuangan belum usai hingga RUU kontroversial itu dicabut sepenuhnya.

CARRIE Lam harus menyerah. Setidaknya untuk saat ini. Kemarin (15/6) chief executive Hongkong itu terpaksa mengubah sikap. Dalam sesi konferensi pers, Lam berkata bahwa pembahasan rancangan undang-undang (RUU) ekstradisi akan dihentikan sementara. Padahal, sebelumnya dia kukuh melanjutkan pembahasan meski banyak yang menentang.

Pemimpin 62 tahun itu mengungkapkan bahwa pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk meminimalkan perbedaan. Kenyataannya, massa tetap turun ke jalan dengan jumlah massif. Itu adalah aksi terbesar sejak Hongkong diserahkan Inggris ke Tiongkok 1997 lalu. Kericuhan tak terelakkan sehingga banyak yang luka-luka, termasuk pekerja media.

-ads-

’’Saya sedih mengetahui kenyataan itu,’’ terang chief executive Hongkong ke-4 tersebut seperti dikutip Agence France-Presse.

Karena itulah, pemerintah akhirnya memutuskan untuk menangguhkan pembahasan RUU. Seharusnya pembahasan kedua di parlemen dijadwalkan bulan. Lam juga berjanji untuk berkomunikasi lagi dengan semua sektor masyarakat dan mendengar berbagai pandangan sebelum melanjutkan pembahasan.

’’Kami tidak berniat menetapkan batas waktu untuk hal ini,’’ terangnya. Pemerintah akan melapor dan berkonsultasi dengan komite keamanan dewan legislatif lebih dulu sebelum mengambil langkah selanjutnya.

Informasi penangguhan pembahasan RUU itu pertama muncul di media-media Tiongkok seperti South China Morning Post, Now TV, TVB, dan RTHK. Semuanya mengutip sumber di pemerintahan Hongkong. Dilaporkan bahwa Lam menggelar rapat Jumat malam (14/6) dengan para penasihatnya. Di lain pihak, para pejabat di Tiongkok juga menggelar rapat serupa di Shenzhen untuk memetakan situasi.

Penangguhan pembahasan itu tak membuat demonstran dan para pendukungnya berhenti. Rencana aksi besar-besaran hari ini (16/6) tetap bakal dilangsungkan. Mereka tidak akan berhenti hingga Lam mencabut RUU tersebut, bukan sekadar menangguhkan. Lam kemarin dengan tegas menolak mencabut sepenuhnya. Menurut dia, itu akan membuat publik berpikir bahwa RUU tersebut diusulkan tanpa dasar.

’’Menangguhkan artinya berhenti sementara dan akan dilanjutkan nanti. Yang kami inginkan adalah penarikan. Kami tidak terima,’’ tegas Minnie Li, dosen di Education University Hongkong. (Jawa Pos/JPG)

Exit mobile version