eQuator – Mempawah. Tidak hanya keruh, air ledeng juga jarang mengalir ke pelanggan. Buruknya pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Galaherang Mempawah bukan hanya jadi keluhan masyarakat, tapi juga anggota DPRD Mempawah, Herman AP.
“Direktur PDAM yang baru harus mencari solusi dan terobosan dalam menghadapi permasalahan ini. Jangan biarkan berlarut-larut, atau masyarakat hilang kepercayaan terhadap PDAM. Jangan menjadi Perusahaan Air Masin, tapi jadilah perusahaan PDAM yang sebenarnya,” sindir Herman, Rabu (6/1).
Pemerintah tegas Herman, telah menerapkan pelayanan prima kepada semua lembaga dan institusi, serta BUMN dan BUMD supaya memberikan pelayan prima kepada masyarakat. “Kenapa saat ini pelayanan PDAM tak maksimal,” kesalnya.
Jika PDAM saat ini kekurangan dana untuk memperbaiki pipa yang rusak, atau dilakukan peremajaan pipa, tegas Herman, bukan berarti pendistribusian air ledeng juga menurun. “Dana sedikit jangan jadi alasan. Jika cerdas bisa saja alokasikan dana yang minim tersebut kepada perbaikan pipa yang sudah sangat rusak, agar tak menghambat lajunya aliran ledeng ke rumah-rumah warga,” ujarnya.
Apalagi saat ini pembangunan perumahan di Mempawah terus meningkat, otomatis juga memerlukan air bersih dari PDAM. “Jika pelayanannya masih seperti ini tidak mengalami peningkatan, pastinya pelayanan semakin memburuk, bukan malah membaik,” ucapnya.
Buruknya pelayanan air bersih membuat masyarakat berusaha mencari sumber air alternatif. Salah satunya membuat kolam. “Seminggu ini saya kesulitan air bersih, mau tak mau saya gali lubang untuk kolam, agar bisa menggunakan air untuk sehari-hari,” ujar warga Mempawah, Muhammad Zubair.
Dikatakannya, air yang dialirkan PDAM keruh seperti air sungai yang berwarna coklat. “Mengapa tahun 2016 pelayanan PDAM semakin buruk saja, bukannya semakin lancar malah gak jalan sama sekali,” kesalnya.
Kekesalan yang sama disampaikan Iwan, warga Jalan Pangsuma. Dia kesulitan mendapatkan air bersih akhir-akhir ini. Dia pun terpaksa mengambil air sungai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Kita bayar beban rekening PDAM tiap bulan tepat waktu, telat didenda, tapi pelayanannya seperti ini. Apa pelayanan PDAM sudah maksimal,” kesalnya.
Sementara itu saat dikonfirmasi, Direktur PDAM Mempawah, Trisna Jaya tak merespon pesan singkat dari wartawan Rakyat Kalbar saat dihubungi via handphone, Rabu (6/1). (sky)