eQuator.co.id – Pontianak-RK. Desas-desus operasi tangkap tangan (OTT) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Bupati Bengkayang, Suryadman Gidot, beredar di masyarakat Kalbar, Selasa (3/9). Kabarnya, OTT itu berlangsung di sebuah mess pemerintah daerah (Pemda) di bilangan Karya Baru, Pontianak Selatan.
Rakyat Kalbar mencoba menelusuri kebenaran informasi tersebut. Sekitar pukul 18.00 WIB, mess Pemda yang dikabarkan menjadi lokasi OTT terlihat lengang. Tidak ada aktivitas apa-apa. Lampu ruangan di sana menyala terang. Sekitar dua menit mengamati situasi di mess itu, tiba-tiba sebuah mobil melaju pergi.
Kepala Seksi (Kasi) Penerangan Hukum (Penkum) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalbar, Panca Edy Setiawan, saat dikonfirmasi belum bisa memastikan apakah kabar tersebut valid adanya. Namun, ia juga mendengar adanya kegiatan OTT yang kabarnya menyasar ke seorang bupati.
“Informasinya masih A2, menuju A1 (valid,red), tapi informasinya begitu, Bengkayang satu (Suryadman Gidot,red) yang diambil (di-OTT,red),” tuturnya kepada Rakyat Kalbar, Selasa (3/9) malam.
Panca mengatakan, informasi A2 yang diterimanya seputar penangkapan tersebut terjadi di Mess Pemda Bengkayang di kota Pontianak sekitar pukul 15.00 atau 16.00 WIB. “Informasinya begitu, di lapangan juga kita lagi cek di Bengkayang,” terangnya.
Di Bengkayang, dari pagi, sekitar pukul 10.00 WIB, beredar pula kabar itu. Sontak membuat masyarakat Bengkayang saling bertanya-tanya.
Media ini berusaha menggali Informasi dari berbagai sumber. Akan tetapi tidak ada yang bisa memberikan keterangan jelas. Yang pasti, sejak sekitar 18.30 WIB, Kantor Bupati Bengkayang dan Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bengkayang dijaga ketat oleh Polres setempat. Nomor seluler Bupati Suryadman Gidot 08122309xxxx pun tidak bisa dihubungi.
Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Pol Donny Charles Go, hingga berita ini diturunkan, masih berusaha menggali kebenaran mengenai penangkapan Bupati Bengkayang oleh KPK tersebut. Pasalnya, jika memang ada penangkapan, biasanya akan ada konfirmasi dari KPK kepada pihaknya. Minimal pinjam personil kepolisian untuk mengawal OTT.
“Kalau dia pinjam ruangan, kita kan tahu itu, ini dia gak ada pinjam ruangan, pinjam personil, di Poldanya gak ada, tapi saya tidak tahu ya kalau misalnya dia pinjam ruangan (fasilitas,red) yang lain, untuk memeriksa uang,” papar Donny.
Menurut mantan Kapolres Sanggau ini, kemungkinan KPK bergerak sendiri. Sebab kabarnya penangkapan ini adalah OTT. Terkait dengan pengawalan ketat kepolisian di Kantor Bupati dan Kantor PUPR Bengkayang, ia mengatakan akan mengecek terlebih dahulu.
“Saya cek dulu ya,” ujarnya singkat.
Upaya konfirmasi juga dilakukan Rakyat Kalbar dengan menghubungi Juru Bicara KPK, Febri Diansyah. Melalui sambungan telepon dan pesan WhatsApp. Namun sampai pukul 21.35 WIB, belum juga mendapatkan jawaban.
Didatangi kembali pada pukul 22.13 WIB, keadaan mess Pemda Bengkayang masih sepi. Tetap tak ada aktivitas apapun di sana.
Namun, didapat informasi lain dari sumber Rakyat Kalbar yang dapat dipercaya. Bahwa Gidot tidak ditangkap seorang diri. OTT KPK tersebut diduga dilakukan juga kepada Sekretaris Daerah Bengkayang, Obaja, dan Kepala Dinas PUPR Bengkayang, Aleksius. Tapi, belum diketahui apa penyebab mereka ditangkap.
Sumber ini juga menyatakan bahwa tiga pejabat tersebut telah dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut. Polres Bengkayang pun, kata dia, telah melakukan penyegelan ruangan Bupati Bengkayang, ruangan Sekda Bengkayang, dan Kantor PUPR Bengkayang. Sekaligus melakukan penjagaan ketat di sana.
Laporan: Kurnadi, Andi Ridwansyah, Abdul Halikurrahman
Editor: Mohamad iQbaL