eQuator – Pemerintah Provinsi Kalbar akan menggelar rapat secara internal. Yakni dengan melakukan evaluasi terhadap kinerja Satuan Tugas (Satgas) penanggulangan bencana asap.
Wakil Gubernur Kalbar, Christiandy Sanjaya mengatakan, evaluasi terhadap Satgas perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kinerja yang telah dilakukan Satgas selama ditetapkan status darurat bencana asap yang terjadi di wilayah Kalbar.
“Rabu ini akan kita gelar rapat evaluasi dan tentunya ini sebagai langkah ke depan untuk mempersiapkan agar tidak ada lagi bencana asap di Kalbar,” ucap Christiandy Sanjaya di Gedung DPRD Provinsi Kalbar, Senin (9/11).
Wagub menjelaskan, evaluasi ini dilakukan terhadap pelaksanaan termasuk meminta laporan terhadap pertanggungjawaban dari masing-masing bidang selama penanganan penanggulangan bencana asap yang dilakukan Satgas.
Selain itu dalam evaluasi nantinya, dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalbar akan dilihat berapa banyak dana termasuk dari SKPD yang terpakai. Kemudian melihat juga berapa banyak kucuran dari BNPB.
“Ini yang akan kita evaluasi semuanya, termasuk antisipasi ke depan agar kondisi asap tidak kembali terulang,” lugasnya.
Wagub berharap, satgas penanggulangan asap yang dibentuk tersebut tidak kembali dibentuk tahun depan. “Kita berharap jangan setiap tahun ada dan tidak berharap adanya asap kembali,” harapnya.
Dalam kesempatan itu, Christiandy mengingatkan seluruh pemerintah kabupaten/kota diminta tidak menganggap enteng persoalan bencana tersebut, termasuk saat ini dalam menghadapi musim penghujan yang berlebih sehingga menyebabkan banjir atau La Nina.
Terlebih pada dua tahun lalu, banjir sempat menelan korban jiwa di Kecamatan Menjalin, Kabupaten Landak. “Saya minta pemerintah kabupaten/kota sigap dan cepat memberikan respon ketika terjadi banjir,” tegas Christiandy.
Wagub Christiandy berkomitmen, pihkanya akan menangani banjir secara cepat dan sesigap mungkin.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalbar, T.T.A Nyarong mengatakan, potensi banjir diprediksikan terjadi di 14 kabupaten/kota. “Hal ini merujuk pada bencana banjir yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya,” papar Nyarong.
Dia mengharapkan, masyarakat waspada terhadap potensi banjir di wilayahnya. Serta tidak meremehkan berbagai bahaya yang ditimbulkan. Terlebih jika tinggi air sudah memasuki batas berbahaya.
Pemerintah kabupaten di Kalbar yang membutuhkan penanganan ekstra, diantaranya Kabupaten Landak, Kabupaten Sanggau, Kabupaten Sekadau dan Kabupaten Sintang.
Reporter: Isfiansyah
Redaktur: Andry Soe