eQuator.co.id – Ketapang-RK. Sedikitnya enam hektar lahan gambut dan semak belukar di Dusun Kelik Buntu, Desa Sei Awan Kiri, Kecamatan Muara Pawan hangus terbakar. Kebakaran terjadi pada Kamis (11/8) sekitar pukul 15.10 dan baru dapat dipadamkan oleh tim gabungan pada pukul 22.34 .
Kepala Manggala Agni Daerah Operasi (Daops) Ketapang, Rudi Windra Darisman mengatakan, pertama kali mendapat informasi kebakaran lahan oleh anggota Babinsa Sei Awan Kiri. Kemudian, bersama tim gabungan Koramil Delta Pawan serta anggota Polsek Muara Pawan melakukan pemadaman api secara bersama. “Kejadiannya sekitar pukul 15.10 dan api baru bisa dipadamkan pada pukul 22.34,” ujarnya, Jumat (12/8).
Ia menuturkan, Jumat (12/8) pihaknya kembali turun ke lapangan untuk melakukan kegiatan mapping up untuk memastikan api supaya benar-benar padam. Mengingat sampai tadi malam jarak pandang di lokasi kebakaran terbatas sehingga belum bisa dipastikan apakah kebakaran sudah padam. Kemungkinan masih ada bara api yang masih hidup jika tertiup angin serta bisa menimbulkan api baru.
“Yang menjadi kepala api bisa menyebabkan kebakaran baru. Makanya kita turun memastikan hal ini. Alhamdulillah, api sudah dipastikan padam semua,” jelasnya.
Menurutnya, sekitar enam hektar lahan terbakar serta belum diketahui penyebab pasti kebakaran lahan tersebut. Sampai saat ini dari Januari hingga 11 Agustus 2016 sudah terjadi kebakaran hutan dan lahan seluas 36 hektar di beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kayong Utara. Di antaranya, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kecamatan Kendawangan, Kecamatan Muara Pawan, Kecamatan Delta Pawan serta Kecamatan Simpang Hilir.
Ia mengaku, yang menjadi kendala dalam memadamkan api adalah rentang kendali pengendalian Karhutla.
Oleh karena itu, ke depan pihaknya akan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Ketapang, TNI dan Polri melalui Muspika kecamatan yang rawan Karhutla. Untuk menempatkan personil dan peralatan Manggala Agni di kecamatan yang terbilang rawan.
“Harapan kita ketika mendapat informasi adanya hotspot maka tim di lapangan bisa langsung bergerak cepat untuk menanggulanginya,” harapnya. (jay)