eQuator – Ketapang-RK. Jajaran Polres Ketapang terus melakukan penyisiran di Kecamatan Muara Pawan, Delta Pawan, Benua Kayong serta Matan Hilir Selatan (MHS) yang menjadi tempat tinggal eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
Kapolres Ketapang, AKBP Hady Poerwanto memastikan tidak ada lagi eks Gafatar di wilayah hukumnya. Jumlah yang dipulangkan ke Semarang sebanyak 1.281 jiwa, terdiri dari Lansia, anak-anak dan juga balita. Sebelumnya pada saat pemulangan warga eks Gafatar mengunakan Kapal Dharma Fery II, terjadi selisih antara data manifes dengan jumlah penumpang eks Gafatar yang menaiki kapal dengan tujuan Semarang tersebut.
“Kemarin (Selasa) kita lakukan penyisiran ulang di empat kecamatan, namun memang tidak ditemukan lagi eks Gafatar. Hanya saja ada aset-aset mereka yang masih tertinggal dan dititipkan ke pihak desa atau warga sekitar,” ujar AKBP Hady, Rabu (27/1).
Terkait perbedaan jumlah data dengan eks Gafatar yang telah dipulangkan, Kapolres mengaku hal itu terjadi, karena kesalahan data saja saat evakuasi ke dalam Kapal.
“Datanya sudah valid 1.281 eks Gafatar dipulangkan menggunakan KM Dharma Fery 2, dan tujuh lainnya dipulangkan menggunakan pesawat Kalstar tujuan Semarang. Mengenai adanya indikasi yang hilang, itu hanya kesalahan penghitungan saja pada saat mereka masuk ke dalam kapal. Karena kondisi pada saat itu sangat ramai, jadi tidak ada yang menghilang,” jelas Kapolres AKBP Hady.
Kapolres menerangkan, salah seorang yang dipulangkan, diduga sebagai Wakil Kepala Daerah Gafatar, sesuai dokumen yang didapat di dalam laptop warga pendatang tersebut.
“Namanya Faza Ananda, diduga dia merupakan Wakil Kepala Daerah Gafatar, sesuai dokumen yang didapat di komputernya. Hanya saja wakil kepala daerah mana, kita tidak tahu, karena hanya menggunakan kode. Dia juga telah dipulangkan bersama ribuan eks Gafatar lainnya, kemarin,” ujarnya.
AKBP Hady mengatakan, dokumen Faza Ananda diketahui, setelah ditelusuri kediamannya di Jalan Matan, Kelurahan Mulia Baru, Kecamatan Delta Pawan. “Kita lihat laptopnya, ada dokumen yang menunjukkan kalau dia merupakan wakil kepala daerah,” tegasnya.
Terpisah Pj Bupati Ketapang, Kartius, SH menjelaskan, proses pemulangan yang dilakukan Satuan Tugas (Satgas) Evakuasi Eks Gafatar berlangsung aman, tertib dan lancar. Ini berkat kerjasama dan dukungan penuh Forkopimda Ketapang.
“Saya atas nama Pemkab Ketapang bertrima kasih kepada Forkopimda, telah membantu dan bekerjasama hingga proses evakuasi berjalan aman tertib dan lancar,” kata Kartius di sela-sela kunjungannya melihat langsung proses evakuasi eks Gafatar di Pelabuhan Sukaharja.
Dia menjelaskan, proses evakuasi yang dilakukan Pemkab Ketapang, langsung mengantar eks Gafatar ke pelabuhan Tanjung Mas Semarang, tidak melalui Pontianak. Pemkab juga mengirim tim pendamping dari Polri, TNI, petugas kesehatan, tenaga sosial dan Satpol PP.
Karena eks Gafatar ini sudah menjadi masalah Nasional, maka Pemkab Ketapang juga membentuk tim Satgas untuk melakukan inventarisir aset mereka yang tertinggal, seperti tanah, rumah dan lainnya.
“Setelah diinventarisir, nantinya kita akan minta pentunjuk atasan (Gubernur) untuk tindakan selanjutnya, apakah dikembalikan atau diserahkan ke Dinas Sosial,” jelas Kartius.
Kedepan Kartius mengingatkan, agar melakukan antisipasi atas gerakan-gerakan yang merugikan keutuhan NKRI. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kalbar itu berharap kerjasama yang baik antar pengurus RT, Dusun, Kepala Desa serta Camat mengantisipasi para pendatang yang masuk ke wilayahnya. “Nanti wajib lapor harus ditegakkan lagi,” tegas Kartius didampingi Kapolres AKBP Hady Poerwanto, Dandim 1203 Ketapang Letkol (Inf) Saud Tampubolon dan Sekda Drs. HM. Mansyur, M.Si. (jay)