Dua Sejoli Bawah Umur Terjaring

Pacaran di Pelabuhan Teluk Melano

TERJARING. Pasangan anak bawah umur saat diinterogasi petugas di Mapolsek Simpang Hilir. KAMIRILUDDIN

eQuator – Sukadana-RK. Dua pasang anak baru gede (ABG) lelaki dan perempuan di bawah umur diangkut Tim Penanggulangan Kenakalan Remaja Kabupaten Kayong Utara (KKU). Keduanya dijaring saat asik nongkrong hingga larut malam di pelabuhan Teluk Melano, Kecamatan Simpang Hilir, Sabtu (5/12) malam.

Setiap malam Minggu atau Sabtu malam, jembatan Teluk Melano biasanya ramai dikunjungi pasangan muda-mudi. Diduga operasi razia bocor, jembatan tempat pacaran itu sepi.

Keempat remaja itu, RZ, 15, dan ND, 15, siswa kelas 3 SMPN 1 Simpang Hilir, serta FT, 15, dan ST, 15, siswi SMAN 1 Simpang Hilir.

Menurut keterangan ND, dirinya sedang nongkrong berdua dengan RZ di pelabuhan, terus datang kedua perempuan yang belum genap dua minggu mereka pacari.

“Memang saya sudah kenal sama kedua cewek SMA tersebut, salah satunya pacar saya, tapi kami kebetulan saja ketemu di pelabuhan, tidak ada janjian. Kami juga memang sudah sering nongkrong di pelabuhan,” dalih ND.

Sementara itu, ST dari Desa Mata-Mata memaparkan, dari rumah berencana mau pergi fotocopy. Setelah itu mencari teman di pelabuhan untuk meminjam buku. “Tapi tak tahunya malah ketemu sama kedua pria itu,” timpal ST.

Kepala Seksi Umum (Kasium) Polsek Simpang Hilir, Aiptu Dedi Atmaja dalam hal ini mewakili Kapolsek Simpang Hilir, menjelaskan, para remaja tersebut akan dibina. Polisi segera memanggil orangtua dari masing-masing remaja yang terjaring. “Selanjutnya remaja tersebut dikenakan wajib lapor,” ujar Dedi Atmaja yang ikut terjun langsung dalam razia.

Sekretaris Tim Penanggulangan Kenakalan Remaja, Tasfirani menjelaskan, dari beberapa kali razia yang telah dilakukan, rata-rata para remaja yang terjaring merupakan anak-anak yang kurang mendapatkan perhatian dari para orangtuanya. Terbukti dari remaja yang terjaring, mereka tinggal tidak bersama orangtua, atau orangtuanya bekerja di luar kota.

Faktor utama dari kenakalan remaja adalah faktor kepedulian orangtua, dan juga masyarakatnya sendiri. “Kunci utama dalam mencegah dan menanggulangi kenakalan remaja adalah kepedulian,” ungkap Tasfirani, pejabat Dinas Pendidikan KKU ini.

Ke depan, Tim Penanggulangan Kenakalan Remaja KKU akan sering sosialisasi ke sekolah dan para orangtua. Juga akan melakukan patrol rutin, kemudian menyiapkan sanksi berat. Termasuk sanksi yang akan diterapkan di sekolah.

“Kita juga akan membuat pembinaan secara intensif terhadap anak-anak yang memiliki potensi kenakalan di sekolah.  Dalam hal ini peran walikelas dan guru BP sangat diperlukan,” lanjut Tasfirani.

Tasfirani berharap pihak sekolah lebih peduli terhadap anak didiknya. Mesti dideteksi sedini mungkin anak-anak yang sudah punya gelagat lain, harus cepat-cepat dilakukan pembinaan.

Demikian pula halnya bagi orangtua, meningkatkan kepeduliannya. Pantau terus perilaku anaknya. Lakukan koordinasi dengan pihak sekolah, jam pulangnya, jam sekolahnya, sehingga para orangtua tahu mengenai keberadaan anaknya. (lud)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.