eQuator.co.id – Kalau dijadikan proyek pemerintah yang dikerjakan pihak ketiga, kerjaan yang bisa dikerjakan lima hari itu bisa-bisa selesainya lima minggu atau lima bulan. Perlu ditender inilah, itulah. Tentulah beda kerja bakti prajurit dalam program Tentara Manunggal Program Membangun Desa (TMMD) ke 106 yang digelar Kodam XII Tanjungpura.
Walaupun bukan menyitir legenda Sangkuriang, namun lima hari berjalan tentara dan masyarakat bahu membahu bisa membangun jalan dan jembatan. Di Kalbar dua Kodim. Yang satu di barat, yakni Kodim 1202/Singkawang, dan di timur Kodim 1206/Putussibau. Mereka menyulap dua desa.
Kodim 1202/Singkawang menggarap jalan dan jembatan Desa Mekar Jaya, Kecamatan Sajad, Kabupaten Sambas. Sedangkan Kodim 1206/Putussibau menggarap Desa Menua Sadap, Kabupaten Kapuas Hulu. Sementara di Kalimantan Tengah dilaksanakan Kodim 1012/Buntok, di Desa Gunung Bintang Awai, Barito Selatan.
Lima hari keroyokan terlihat pembangunan fisik jadi nyata. Di wilayah Kodim 1206/Putussibau, satu dari tujuh jembatan yang ditargetkan telah diselesaikan dalam waktu empat hari.
Dandim 1206/Putussibau, Letkol Basyaruddin, mengatakan tujuh jembatan itu memang dambaan masyarakat. Itulah sarana penghubung Desa Menua Sadap menuju Dusun Karangan Bunut, yang selama ini terputus. Pohon sebesar betis sudah tumbuh di badan jalan.
Alhasil masyarakat tidak bisa sampai ke Dusun Karangan Bunut lewat jalur darat. Warga kembali turun ke sungai, berkayuh lagi.
“Saat ini hampir dua dari tujuh jembatan telah selesai. Mudah-mudahan cuaca hari ini bagus. Kita akan mengerjakan jembatan kedua. Dan target kita tujuh jembatan itu selesai tepat waktu,” janji Basyarudin lewat Rakyat Kalbar, Senin, (7/10) siang.
Selain jembatan, empat hari berjalan ini para prajurit dan rakyat mengerjakan peningkatan badan jalan yang kurang lebih 2 kilometer. Dandim pun mengapresiasi partisipasi masyarakat setempat dan pemerintah daerah.
Masyakat, katanya, sangat antusias membantu pengerjaan, dimulai tahap awal mengecek sasaran hingga pengerjaan. “Baik Kepala Desa. Bapak-bapak, ibu-ibu ikut membantu,” ungkapnya.
Di teritori barat Kalbar, Komandan Kodim 1202/Singkawang Letkol Arm Victor J.L Lopulalan S.Sos tak mau kalah dengan sektor pedalaman. Selama lima hari pula pengerjaan fisik sasaran TMMD di Desa Mekar Jaya dikebut. Saat ini penimbunan jalan sepanjang 800 meter telah berhasil dikerjakan dari target dua kilometer.
“Jalan itu nantinya akan menghubungkan antardesa Mekar Jaya dengan beberapa desa sekitar,” katanya kepada Rakyat Kalbar Senin, (7/10)
Dua jembatan yang melintas sSungai juga telah selesai dikerjakan, dari target delapan jembatan seluruhnya. Saat ini masyarakat sudah merasakan hasilnya. “Sore-sore kalau tidak hujan anak-anak sudah bisa bermain sepeda dan motor di sana,” kata Victor.
Jembatan itu sudah lama didambakan masyarakat setelah terputus dan tidak dipedulikan lagi. Untuk menghubungkan desa lainnya hanya lewat jalur air. Tak heran masyarakat sangat antusias dengan program TMMD.
“Masyarakat pun senang sekali. Karena selama ini mereka menggunakan perahu membawa hasil bumi. Dengan adanya jembatan dan akses jalan yang dibuat, mereka bisa menggunakan motor dan mobil dengan mudah,” terangnya.
Ketahanan Wilayah
Kapendam XII/Tpr, Kolonel Inf Aulia Fahmi Dalimunthe mengatakan, tujuan TMMD ke-106 adalah meningkatkan kemanunggalan TNI dengan rakyat. Sasarannya mempercepat pembangunan dan membantu Pemerintah Daerah memberdayakan masyarakat setempat mengatasi kesulitan.
“Meningkatkan akselerasi pembangunan di Desa dalam rangka mendukung pembangunan nasional,” jelasnya.
Dampak positif TMMD bagi masyarakat langsung dirasakan, baik secara fisik dan non fisik. Sehingga tahun 2019 ini Kodam XII Tanjungpura melaksanakannya dua kali dalam setahun.
TMMD ke 106 ini, kata dia, mengusung tema “Melalui TMMD Kita Wujudkan Percepatan Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat”. Itu berlangsung di Kodim 1202/Singkawang, Kodim 1206/Putussibau dan Kodim 1012/Buntok. Kegiatan dilaksanakan selama satu bulan hingga 31 Oktober 2019.
Sasaran program meliputi fisik dan non fisik. Sasaran fisik berupa pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana fasilitas umum yang menjadi kebutuhan masyarakat di daerah.
“Sehingga semakin meningkatkan roda perekonomian di daerah akibat terbukanya isolasi antar desa atau daerah terpencil. Seperti pembuatan jalan, jembatan serta rehab sarana ibadah,” katanya.
Di Kodim 1202/Singkawang akan membangun jalan sepanjang 2 Km, dan jembatan 4 x 4 meter (1 unit) dan 2 x 3 meter (1 unit), jalan rabat beton 1,5 x 160 meter, pagar dan teras masjid serta bak penampungan air.
Untuk Kodim 1206/Psb berupa pembangunan sasaran fisik peningkatan badan jalan sepanjang 7 Km serta pembuatan jembatan kayu sebanyak 7 unit. Sedangkan sasaran fisik pelaksanaan TMMD di Kodim 1012/Btk adalah pembukaan jalan sepanjang 3 Km.
Sasaran non fisik TMMD dilakukan dengan penyuluhan wawasan kebangsaan kepada masyarakat, Kamtibmas, Terorisme, Bahaya Narkoba, Kesehatan Lingkungan, Pertanian, Karhutla dan Keluarga Berencana.
Dengan pembangunan sasaran fisik dan non fisik diharapkan adanya peningkatan kualitas hidup masyarakat menuju kehidupan sosial yang lebih maju sejahtera dan mandiri.
“Pembangunan insfrastruktur pada TMMD ke-106 ini akan berdampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam rangka akselerasi pembangunan di desa menuju ketahanan wilayah yang tangguh,” tuturnya.
Laporan Andi Ridwansyah
Editor: Mohamad iQbaL