Ditanya Soal Alkes, Direktur RSUD Ade M. Djoen Ngaku Pusing

Wartawan Dilarang Ambil Foto Barang Bukti

eQuator.co.id – Sintang-RK. Direktur RSUD Ade M. Djoen Sintang, dr Rossa Trifina mengaku pusing saat ditanya terkiat dugaan korupsi pengadaan Alat Kesehatan (Alkes) Sintang tahun anggaran 2014 lalu.

“Saya pusing kalau ditanya soal Alkes ya,” kata Rossa saat ditemui Rakyat Kalbar di ruang kerjanya, Senin (16/5).

Dikatakan Rossa, pengadaan Alkes 2014 tersebut dilaksanakan bukan di saat dia menjabat sebagai direktur RSUD Ade M. Djoen Sintang. Saat itu Rossa menjabat sebagai Sekretaris RSUD Ade M. Djoen Sintang. “Waktu itu bukan saya direkturnya. Saya hanya sekretaris, tidak tahu soal pengadaan Alkes,” kata Rossa yang menggantikan posisi dr. Hary Sinto Linoh sebagai direktur RSUD Ade M. Djoen Sintang.

Ketika ditanya tentang item Alkes yang dibeli pada pengadaan tahun 2014 itu, Rossa menyarankan Rakyat Kalbar untuk menanyakan secara langsung kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)-nya. Dia mengaku tidak tahu persis berapa banyak item Alkes yang dibeli. Meskipun demikian, Alkes pengadaan pada 2014 itu, semua sudah dioperasikan. Bahkan semua barangnya telah berada dan disimpan di rumah sakit. “Penggunaan Alkes itu sesuai dengan kebutuhan rumah sakit,” jelas Rossa.

Rossa juga mnegaku tidak mengetahui secara detail, terkait pagu anggaran pengadaan Alkes di RSUD Ade M. Djoen. “Soal berapa harga perunit Alkes dibeli dan berapa pagu anggarannya, saya tidak tahu. Akan tetapi, RSUD Ade M. Djoen Sintang mendapatkan pengadaan Alkes 2014, itu saja yang saya ketahui. Untuk detailnya saya tidak tahu,” ungkap Rosa.

Ketika wartawan Rakyat Kalbar ingin melihat dan mendokumentasikan 26 Alkes yang diduga tidak difungsikan itu, direktur RSUD Ade M Djoen Sintang itu menolak untuk menunjukkan Alkes yang dibeli. Bahkan Rossa berdalih, kalau Alkes tengah dipergunakan, sehingga pelayanan diupayakan tidak terganggu. “Kami tidak melarang. Cuma saat ini semua Alkes sedang dioperasikan,” ucapnya.

Kemudian Rossa juga enggan memberikan izin pengoperasian Alkes didokumentasikan wartawan, kecuali aparat penegak hokum. Karena kasus Alkes sedang ditangani kepolisian Sintang.

“Tidak usah ambil foto-foto lah. Cukup yang ambil fotonya polisi saja kemarin. Lagi pula sejumlah alat tersebut di dalam ruangan yang steril,” kata dia. (adx)