Distanak Datangkan 800 Bibit Sapi dari Lombok

Sapi-Sapi dari Lombok, Nusa Tenggara Barat tiba di Ketapang Kamis (5/11)- Jaidi Chandra

eQuator – Ketapang-RK. Pemkab Ketapang mendatangkan 800 bibit sapi dari Lombok, Nusa Tenggara Barat, Kamis (5/11).  Hal ini diungkapkan Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Ketapang, Khoirul Syahri.
“Jumlah yang datang pertama 400 lebih dan akan kita bagikan ke daerah pesisir dahulu. Nanti sisanya datang kedua baru dibagikan ke masyarakat pada kelompok tani perhuluan,” katanya kepada wartawan Kamis (5/11).
Menurutnya 400 lebih sapi pertama ini 90 ekor jantan dan sisanya betina. Semuanya dipastikan dalam kondisi sehat dan layak dibagikan kepada masyarakat. Lantaran sudah diperiksa di Lombok kemudian diperiksa lagi saat tiba di Ketapang.
“Semua sapi ini sudah dikarantina, sesuai peraturan perundangan untuk mengetahui  kesehatannya. Sebelum berangkat juga sudah diperiksa kemudian kita periksa lagi saat tiba di Ketapang,” katanya.
Ia menjelaskan, semua sapi ini rata-rata di atas standar karena sudah diukur tingginya. Kelompk tani yang dapat melalui pengajuan proposal. “Satu kelompok tani mendapat minimal dua ekor dan maksimal biasanya lima ekor,” ungkapnya.
Menurutnya pemerintah membagikan sapi ini untuk mensejahterakan petani. Ia berharap sapi yang dibagikan terus berkembang biak semakin banyak. Sehingga bisa meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan khususnya anggota kelompok tani.
“Jangan sampai sapi ini dijual karena akan putus tak berkembang di kelompok tani itu. Jika dijual dan ketahuan maka kelompok tani itu akan kita bleklis dan tak akan diberi bantuan lagi. Bahkan bisa saja diproses di Kepolisian karena merugikan Negara,” ujarnya.
Ia mengungkapkan sapi yang didatangkan jenis sapi bali. Lantaran gampang dipelihara, makan tidak milih sehingga pertumbuhannya dan perkembangannya cepat. “Setelah dibagikan Distanak akan memberikan servis seperti saat  sapi menderita sakit dan sapi hendak dikawinkan melalui kawin suntik (IB) ,” jelasnya.
Sementara Direktur CV Mitra Abadi, H Abdulbad H Arani mengaku pihaknya yang mengadakan sapi-sapi ini, pengadaan ini melalaui program di Distanak Ketapang tahun anggaran 2015. Pekerjaannya hingga 25 Desember selesai. Namun pihaknya akan mengupayakan selesai pada November ini.

“Pejalanannya sudah kita mulai dua bulan lalu. Tim kita sudah terjun ke lapangan merekrut sapi-sapi ini untuk ditampung satu kandang. Kemudian baru dikirim ke Ketapang,” katanya.
Ia menjelaskan pengadaan ini melalui beberapa proses. Pertama pendataan lapangan asal ternak ini. menurutnya sapi untuk Kalimantan Barat termasuk Ketapang boleh didatangkan hanya dari Lombok sesuai rekomendasi pemerintah.

“Sapi asal Lombok bebas penyakit dan merupakan bibit sapi bali. Standarnya tidak berpenyakit, tingginya minimal 1,02 meter. Saya datangkan semuanya di atas 1,02 meter,” jelasnya.
Menurutnya, proses pengiriman sapi ini dikawal sekitar 15 petugas teknis dan medis untuk menjaga kesehatan sapi. “Kita hanya mendatangkan kemudian diserahkan ke Distanak. Nanti Distanak membagikan kepada kelompok tani di Ketapang,” ungkapnya.
Dulbad, sapaan akrabnya, menegaskan menjaga ketat kondisi sapi yang didatangkanya ini. Lantaran terkait kepentingan masyarakat Ketapang. Sebelum berangkat sapi itu sudah diuji pihaknya untuk memastikan kesehatannya.
Setelah sampai di Ketapang diuji atau diperiksa lagi untuk memastikan kesehatannya lagi, mensortir sapi ini untuk kepentingan masyarakat yang menerima. “Sapi sakit tentu nanti berpegaruh pada kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, persoalan pengadaan sapi ini adalah alat angkut karena harus khusus. Kapal yang tersedia kapasitasnya 700 ekor. Tapi demi kepentingan keselamatan dan kesehetan sapi ini pihaknya hanya membawanya sekitar 400 ekor.
Tujuannya agar sirkulasi udara, ketersediaan makanan dan lain-lain benar-benar layak bagi sapi yang dibawa. Terlebih perjalanan dari Lombok ke Ketapang membutuhkan waktu sekitar empat hari. “Makanya kita buat dua kali angkut,” pungkasnya.

 

Reporter: Jaidi Chandra

Editor: Kiram Akbar

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.