Dihadiri Dubes Tiongkok Dan Para Menteri Jokowi

Capgome di Kota Seribu Kelenteng

ilustrasi - pixabay

eQuator.co.id – Singkawang-RK. Pawai tatung di Singkawang pada Festival Capgome 22 Februari mendatang diperkirakan dihadiri 600 undangan. Mulai dari pejabat tinggi, pejabat negara, unsur pemerintah pusat, propinsi dan daerah.

“Diperkirakan juga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan akan hadir. Kemudian dari 10 duta besar, hanya Dubes Tiongkok sudah confirm untuk hadir,” ujar Drs. Syech Bandar, M.Si, Sekda Singkawang, Kamis (11/2).

Sedangkan menteri lainnya masih menunggu konfirmasi, termasuk Presiden RI Joko Widodo. “Untuk kedatangan presiden kita masih belum mendapat konfirmasi dari pihak Istana Negara. Kalau kedatangan presiden, biasanya sudah ada tim survei. Namun sampai saat ini belum ada tim survei datang,” ujar Bandar.

Pemkot Singkawang sebagai protokoler event pawai tatung Capgome tetap siap, apabila Presiden RI datang ke Kota Amoy. “Apabila ada tamu luar yang datang, maka ini sudah membawa nama baik Kota Singkawang, jadi kita harus maksimal,” ujarnya.

Pawai tatung nantinya, Bandar meminta jangan sampai terjadi kemacetan pergerakan tatung saat pawai berlangsung. “Jadi ini yang harus dicermati betul, jadi harus ada jalur alternatif bagi tatung, ketika terjadi kemacetan. Apakah bisa dijadikan dua arah di Jalan Sejahtera dan Niaga, agar tidak terjadi penumpukan tatung,” jelas Bandar.

Bandar berharap pawai tatung pada tahun ini lebih meriah. Apalagi lebih banyak tatung yang beraksi. “Menariknya, apabila ada atraksi tatung saat pawai, di situ uniknya ditonton pengunjung. Kita minta hiasan dibuat semenarik mungkin, jangan sampai asal-asalan saja,” ujarnya.

Wakil Ketua Panitia Imlek dan Capgome Kota Singkawang, Bong Wui Kong mengatakan, data sementara, sebanyak 466 tatung siap beratraksi. “Namun pada saat pelaksaan nanti, kemungkinan tidak sampai 300 tatung yang ikut, disebabkan biaya tandu tatung dan upah memikul tandu cukup besar. Jadi satu tandu biasanya ada tiga hingga empat orang tatung,” katanya.

Selain itu, kata Bong Wui Kong, rute tatung lebih pendek ketimbang tahun lalu. “Rute tahun ini startnya dan berkumpul di Jalan Kalimantan, kemudian Jalan Setia Budi melintasi panggung kehormatan dan panggung tribun acara, lalu ke Jalan Niaga yang kemudian mengikuti ritual di altar yang sudah disiapkan,” ujarnya.

Pendeknya rute tatung di Kota Seribu Kelenteng ini bukan tanpa alasan. “Rute tahun lalu yang titik kumpulnya di Stadion Kridasana menyebabkan banyak akses yang ditutup, terutama di sepanjang Jalan GM Situt. Selain itu lebih panjang jarak tempuh, sehingga menyebabkan tatungnya kepanasan,” papar Bong Wui Kong.

Ada Naga Langit

Di Kota Pontianak, puncak perayaan Capgome menghadirkan ‘Naga Langit’. Perayaan 15 hari Imlek ini juga menghadirkan tiga barongsai dari luar negeri, seperti Malaysia, Brunei Darussalam dan Thailand.

“Atraksi reflika naga langit itu sepanjang 100 meter dengan kepala sebesar minibus jenis Kijang Innova,” ujar Hilfira Hamid, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pontianak, Kamis (11/2).

Naga langit yang tengah dipersipkan bentuknya tersebut, merupakan kali pertama diwujudkan di Kota Pontianak dan Kalbar umumnya. Lantaran ini merupakan hal baru. Pemkot berencana akan mengundang Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). “Karena reflika naganya memiliki kepala yang sangat besar, yakni seperti naga dari langit,” jelasnya.

Hilfira mengatakan, laporan yang diterimanya sejauh ini dari salah satu yayasan sebagai panitia penyelenggara Capgome, terdapat 14 naga yang yang akan diturunkan. Hal ini diyakini akan semakin membuat Pontianak semarak denga berbagai atraksi yang disuguhkan.

“Ada 14 naga dari berbagai Yayasan Pemadam Kebakaran, barongsai serta atrkasi pawai budaya dari etnis Tionghoa. Tidak ada pawai nusantara seperti tahun-tahun sebelumnya, tetapi lebih dikhususkan pada pawai budaya dari etnis Tionghoa,” paparnya.

Senin (22/2) malam, reflika naga kembali akan menghibur masyarakat Kota Pontianak dan tamu-tamu dari luar dengan “naga bersinar”. Naga dihiasi dengan beraneka warna lampu, sehingga semakin indah untuk disaksikan.

Lokasi yang dilintasi difokuskan di Jalan Diponegoro serta Gajahmada, Pontianak Selatan. “Festival barongsai tersebut akan diselenggarakan Kamis (18/2) di kawasan pekan kuliner Capgome di Jalan Diponegoro,” jelas Hilfira.

Laporan: Suhendra, Gusnadi

Editor: Hamka Saptono