eQuator – Ketapang-RK. Sejumlah jalan ptotokol di Kota Ketapang terendam banjir setinggi betis orang dewasa, menyusul hujan lebat pada Rabu (9/12) malam.
Pantauan di lapangan, sejumlah jalan protokol yang terendam banjir yakni jalan MT. Haryono, Merdeka dan sebagian jalan D.I Panjaitan. H. Murni dan daerah pusat perbelanjaan di antaranya pasar lama dan pasar baru. Bahkan, genangan air merembes masuk kedalam ruko.
Rendy, 25, salah satu pengendara sepeda motor mengatakan, ia harus berhati-hati saat berkendaraan khawatir ada lobang di jalan yang tidak terlihat karena terendam air. “Khawatir juga saat pakai motor, kalau ada lobang bisa jatuh, belum lagi saat berpapasan dengan kendaraan lain, bisa kecipratan air. Jadi harus hati-hati,” ungkap warga Delta Pawan ini Kamis (10/12).
Ia mengungkapkan,terendamnya jalan-jalan di Kota Ketapang, hampir setiap tahun terjadi disaat hujan turun lebat. Menurutnya tergenangnya air akibat saluran air yang banyak mampet.
“Mungkin pemeliharaan saluran airnya yang belum maksimall. Banyak sampah di saluran-saluran itu,” ungkapnya.
Ia berharap, kondisi seperti ini tidak lagi terjadi di tahun-tahun berikutnya, apalagi saat ini akan ada pemimpin baru terpilih di Ketapang. “Semoga pemimpin terpilih nanti juga memikirkan masalah ini dam mencarikan solusinya,” harapnya.
Sementara, Pedagang Rumah Makan Singkawang di Jalan Letjend MT Haryono Komplek Pasar Lama, Aliang, 30, mengaku rugi karena air menggenagi lantai rukonya. Sehingga ia tak bisa membuka usahanya sedangkan sewa Ruko tetap bayar Rp 100 ribu tiap hari.
“Sewa Ruko ini saja tiap hari Rp 100 ribu ditambah lagi kita tak bisa buka
usaha, tak dapat untung. Jadi kalau tak bisa jualan rugi kita sekitar Rp400 ribu perhari,” katanya.
Ia mengungkapkan sudah lima tahun menyewa ruko di Jalan Letjend MT Haryono itu. Memang selama itu hingga lantai Rukonya terendam parah baru dua kali termasuk kali ini. Namun kalau halaman Rukonya memang sering terendam bajir jika hujan lebat.
“Tadi malam tu hujan, Kalau lebat tiga jam saja maka pasti halaman Ruko kita ini terendam banjir. Hanya banjir paling parah seperti sekarang selama lima tahun kita di sini memang baru dua kali,” ucapnya.
Ia meminta pemerintah bisa mengatasi persoalan ini secepat mungkin. Ia berharap kedepan Ruko tempat usahanya ini tidak pernah lagi terendam banjir.
“Mudah-mudahan tahun-tahun nanti di sini tidak ada banjir-banjir lagi,