eQuator – Hingga Jumat (30/10) sore, kadar garam yang bersumber dari air baku Sungai Kapuas masih berada di level bahaya untuk dikonsumsi. Hujan yang mulai rutin mengguyur Kota Pontianak dan sekitarnya belum sepenuhnya menggusur kadar garam dalam air ledeng kiriman PDAM Tirta Khatulistiwa ke rumah-rumah pelanggan.
“Hingga pukul 16.00 Wib, kadarnya berada di 1.752, 7 miligram per liter. Kadarnya (masih) tinggi,” kata Direktur Teknik Lajito, melalui Kasi Operasional IPA, Muhamad Idris, ditemui di ruang produksi PDAM Tirta Khatulistiwa Pontianak, Jalan Imam Bonjol.
Sementara, untuk air baku yang bersumber dari Sungai Penepat masih normal dengan kadar di bawah 10 miligram per liter. “Batas maksimal yang disyaratkan dari Kemenkes 600 miligram per liter, karena berpotensi diare,” tutur Idris.
Pengecekan terhadap kadar garam pada air baku ini rutin dipantau setiap satu setengah jam sekali. Umumnya, menurut Idris, kadar garam akan meningkat ketika air Sungai Kapuas sedang pasang. Begitupun, kadar garam akan menurun ketika air Sungai Kapuas surut.
“Walaupun tidak bisa diminum, atau hanya boleh dipakai untuk mandi dan cuci kakus saja, air ini tetap kita alirkan ke rumah warga,” terangnya.
Kendati air yang diperoleh dari Sungai Kapuas terlebih dahulu akan ditampung di ruang produksi, namun air yang disuplai ke rumah-rumah warga tetap memiliki kadar garam yang sama. Idris menyampaikan, ruang produksi bukanlah tempat dimana air asin akan diolah menjadi air tawar. Ruang produksi hanya berfungsi untuk penjernihan air yang kemudian diteruskan atau disalurkan ke rumah-rumah warga.
“Kita tidak ada sistem pengolahan seperti itu (mengubah air asin jadi air tawar). Di sini penjernihan saja, kadar asinnya tetap,” papar dia.
Humas PDAM Tirta Khatulistiwa, Edi Yahya, membenarkan bahwa fluktuasi tingkat kadar garam masih berada di level tinggi. “Kadar garam pada jam 23.00 (Kamis, 29/10) berada di 927,9 miligram per liter. Kemudian, pada jam 06.00 (Jumat, 30/10) naik menjadi 1.327 miligram per liter. Pada jam 08.00, naik lagi menjadi 2.117,3 miligram per liter. Sampai jam 14.00, kadarnya turun menjadi 1.701,1. Tapi, pada jam16.00, naik 1.752,7 miligram per liter. Jadi berfluktuasi,” katanya.
Laporan: Fikri Akbar