eQuator.co.id – Pontianak-RK. Berbagai persiapan kegiatan dimatangkan untuk menyongsong datangnya fenomena gerhana matahari 9 Maret 2016 Mendatang. Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak bahkan hendak melakukan kajian bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan). Rencananya diwaktu bersamaan nanti akan dilaksanakan Salat gerhana matahari di Masjid Mujahidin Pontianak.
Gerhana matahari melintasi Pontianak berkisar 93 persen. Masyarakat diminta untuk tidak melihat langsung fenomena itu dengan mata telanjang, karena dapat merusak retina mata. Agar bisa menikmati fenomena langka ini, warga pun diimbau mengenakan kaca mata khusus.
Pemkot Pontianak dan Lapan pun akan memberikan kesempatan dengan fasilitas pendukung untuk melihat fenomena itu. Ada dua titik pengamatan gerhana matahari yakni di Kantor Lapan Pontianak dan Masjid Raya Mujahidin. “Di Masjid Mujahidin juga akan digelar Salat sunnah gerhana matahari,” ujar Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, usai rapat koordinasi bersama pihak LAPAN Pontianak dan instansi terkait, Selasa (1/3) di ruang kerjanya.
Pihaknya meminta warga tidak melihat fenomena tersebut dengan mata telanjang dilatarbelakangi detik-detik gerhana matahari. Ketika bulan mulai bergeser dan lidah cahaya matahari mulai terlihat, maka pancaran sinarnya dapat merusak retina mata, termasuk efek lainnya. “Hendaknya berhati-hati ketika melihat gerhana matahari nanti karena lidah cahaya matahari yang terpancar saat gerhana itu terjadi dapat merusak retina,” jelas Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Pontianak ini.
Di tempat sama, Kepala Lapan Pontianak, Muzirwan menyebutkan ada sekitar 180 kaca mata khusus yang disiapkan untuk melihat fenomena gerhana matahari. “Namun karena keterbatasan peralatan yang dimiliki, kita hanya bagi dua lokasi, yakni di Masjid Raya Mujahidin dan di Kantor Lapan Pontianak. Sekitar 100 atau 90 kaca mata di Lapan dan 90 di Masjid Raya Mujahiddin,” jelasnya.
Dijelaskan dia, ketika bulan menutupi matahari, memang tidak menimbulkan dampak yang berarti. Namun yang perlu diwaspadai ketika matahari mulai muncul dan bulan bergeser. Saat itulah sinar matahari bila dilihat tanpa bantuan alat dapat mengganggu fungsi retina mata manusia.“Memang tidak dirasakan langsung pada saat melihat gerhana matahari, tapi akan dirasakan satu minggu atau satu bulan ke depan,” jelas Muzirwan. (agn)