eQuator.co.id – Kapuas Hulu-RK. Tugas pokok Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) TNI AD adalah menjaga kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan melaksanakan patroli patok-patok batas Negara secara rutin. Termasuk melakukan pencegahan terhadap kegiatan ilegal di perbatasan.
Selain itu, prajurit-prajurit ini juga melaksanakan pembinaan teritorial kepada masyarakat yang ada di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya. Hal inilah yang terus dilakukan oleh Satgas Pamtas Indonesia-Malaysia, Batalyon Infanteri 320/Badak Putih yang ada di Pos Pamtas Klawik, Dusun Klawik, Desa Labian Irang, Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu.
Salah satu anggota Pos Pamtas Klawik, Praka Nanang Agus, selain melaksanakan tugas pokoknya sebagai penjaga kedaulatan Negara, dia juga membantu mencerdaskan anak-anak Dusun Klawik dengan menjadi tenaga pendidik di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 04 Bakul.
Ini semua dilakukan oleh Praka Nanang karena terbatasnya jumlah guru yang ada sekolah tersebut. Juga atas program dari Dansatgas Pamtas Yonif 320/BP, Letnan Kolonel Inf Imam Wicaksana. Yaitu untuk membantu segala kesulitan yang dialami oleh masyarakat sekitar Pos Pamtas.
Keikhlasan dan ketulusan dari Praka Nanang untuk turut memberikan pendidikan pada anak-anak Dusun Klawik tidak dibarengi dengan sarana dan prasarana yang memadai. Terlebih dengan infrastruktur jalan.
Setiap hari Praka Nanang harus menyeberangi sungai Dusun Klawik untuk menuju ke SDN 04 Bakul bersama anak didiknya. Setiap pagi pula dia harus menyeberangkan anak-anak yang mau berangkat ke sekolah.
“Pada saat musim hujan, sungai ini relatif sulit untuk diseberangi karena air meluap dan arus besar,” ujar Danpos Pamtas Klawik Sertu Zaka Apriansyah dalam keterangan pers yang diterima Rakyat Kalbar, Selasa (23/10).
Dansatgas Pamtas Yonif 320/BP, Letnan Kolonel Inf Imam Wicaksana, kata dia, berencana untuk membuat jembatan demi memudahkan anak-anak Dusun Klawik pergi ke sekolah.
“Saat ini kami sedang mengupayakan pembuatan jembatan agar anak-anak dan masyarakat mudah menyeberangi sungai,” tuturnya. (oxa)