eQuator.co.id – JAKARTA-RK. Di tengah persiapan pemungutan dan penghitungan suara, KPU juga menyiapkan puncak kampanye Pemilu 2019. Kegiatan tersebut tidak lain berupa debat kandidat edisi kelima, Sabtu (13/4).
Debat kelima akan menjadi pemungkas dari empat edisi sebelumnya. Tema yang dibahas tergolong krusial, yakni perekomian Indonesia. Tema yang menyangkut hajat hidup rakyat secara langsung itu paling sering menjadi isu yang dikampanyekan Jokowi-Ma’ruf maupun Prabowo-Sandi.
Sebagaimana debat pertama, pada debat terakhir nanti capres dan cawapres kembali tampil bersama. Di kubu 01 ada capres Joko Widodo dan cawapres KH Ma’ruf Amin. Sementara itu, di kubu 02 ada capres Prabowo Subianto dan cawapres Sandiaga Salahuddin Uno. Mereka akan tampil dalam debat yang diselenggarakan di Hotel Sultan Jakarta.
Komisioner KPU Hasyim Asy’ari menjelaskan, sepuluh panelis yang dipilih KPU berada di Jakarta sejak Selasa lalu (9/4). Mereka dikarantina dan bertugas menyusun materi debat yang akan ditanyakan kepada kedua paslon. Selasa lalu para panelis dipertemukan dengan sejumlah pemerhati ekonomi dalam forum focus group discussion (FGD) untuk memperkaya penyiapan materi.
Kemudian, Rabu lalu (10/4) para panelis plus dua moderator juga menandatangani pakta integritas. Mereka tidak boleh memberitahukan sedikit pun materi debat yang disusun kepada siapa pun. Itu untuk menjamin kerahasiaan materi sampai nanti diundi saat berlangsungnya debat. Saat ini materi debat difinalisasi oleh para panelis.
Hasyim menambahkan, pihaknya juga akan menggelar pertemuan akhir dengan Tim Kampanye Nasional (TKN) 01 dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) 02. ’’Misalnya, terkait persiapan protokoler dan persiapan lain menjelang hari H debat,’’ tambahnya. Dengan demikian, tidak ada lagi komplain saat hari pelaksanaan debat.
Rencananya, KPU menggelar geladi kotor untuk debat kelima. Dilanjutkan geladi bersih besok beberapa jam sebelum pelaksanaan debat dimulai. Tiap tim sukses diberi jatah 150 tim hore untuk menyaksikan langsung. Sementara itu, KPU mengundang 200 orang perwakilan masyarakat umum nonpartisan. (Jawapos/JPG)