Danpusennif: Jangan Cepat Puas, Tugas di Satuan Menanti

221 Prajurit Tamtama Infanteri Dilantik

LANTIK. Danrindam XII Tanjungpura, Kolonel Inf Martin Susilo Martopo Turnip SH melantik prajurit Tamtama Infanteri yang lolos pendidikan Dikjurtaif Abit Diktama TNI AD Tahun Anggaran 2017 (OV) di Lapangan Sapta MargaRindam XII Tanjungpura, Senin (9/7)--SUHENDRA RK
LANTIK. Danrindam XII Tanjungpura, Kolonel Inf Martin Susilo Martopo Turnip SH melantik prajurit Tamtama Infanteri yang lolos pendidikan Dikjurtaif Abit Diktama TNI AD Tahun Anggaran 2017 (OV) di Lapangan Sapta MargaRindam XII Tanjungpura, Senin (9/7)--SUHENDRA RK

eQuator.co.id – Singkawang-RK. Sebanyak 221 prajurit Kodam XII Tanjungpura menuntaskan Pendidikan Kejuruan Tamtama Infanteri (Dikjurtaif) Abit Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) Tahun Anggaran 2017. Mereka yang lulus pendidikan ini, sudah dilantik Komandan Rindam XII Tanjungpura, Kolonel Inf Martin Susilo Martopo Turnip, SH di Lapangan Sapta Marga Rindam XII Tanjungpura, Senin (9/7).

Selain itu, mereka resmi menyandang brevet Yudha Wastu Pramukha.

“Tugas pokok Prajurit Infanteri adalah mencari, mendekati, menghancurkan dan menawan musuh serta merebut, menguasai dan mempertahankan medan,” ujar Martin saat membacakan amanat tertulis Danpusennif Kodiklat TNI AD dalam upacara penutupan Dikjurtaif Abit Diktama.

Dalam amanat tertulis tersebut, dijelaskan bahwa pendidikan Dikjurtaif Abit Dikmata adalah lanjutan dari Dikmata Tahap Pertama yang sudah dilaksanakan. Melalui Dikjurtaif Abit Dikmata TNI AD ini, prajurit diberikan bekal ilmu kecabangan sesuai dengan Tripola Dasar Pendidikan yang tertuang dalam tujuan kurikulum pendidikan. Yaitu mengembangkan kemampuan Tamtama siswa TNI AD agar memiliki sikap dan perilaku sebagai prajurit Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.

Menurutnya, tujuan pendidikan tersebut untuk memperoleh kemampuan lulusan pendidikan. Yaitu memiliki kemampuan teknik dan taktik dasar kecabangan infanteri.

“Keberhasilan pendidikan yang telah para mantan siswa capai melalui Tripola Dasar Pendidikan adalah hasil kerja keras, ketekunan, ketabahan, keuletan dan disiplin,” ujarnya.

Dia berpesan, agar prajurit jangan cepat puas. Karena setelah selesai pendidikan ini, mereka dituntut untuk dapat mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan serta keterampilan yang telah diterima dalam pelaksanaan tugas di satuan.

“Perlu diketahui bahwa TNI AD saat ini sedang melaksanakan transformasi dalam rangka mewujudkan visi TNI AD, yakni AD yang solid, profesional, tangguh, modern dan berwawasan kebangsaan, selalu mencintai dan dicintai rakyat,” ujarnya.

Perwira dengan tiga melati di pundaknya ini mengatakan, berkaitan dengan hal tersebut maka infanteri juga melakukan transformasi. Saat ini infanteri sudah banyak mengalami perubahan. Diantaranya, penambahan alutsista baru seperti Ranpur Anoa, M113-A1 dan Rantis Komodo.

“Perubahan taktik bertempur infanteri, revisi dan penyusunan organisasi maupun bujuk infanteri dihadapkan dengan persfektif ancaman ke depan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan infanteri yang handal. Sesuai semboyan infanteri; cari, dekati dan hancurkan,” katanya.

Dalam upacara penutupan ini, juga ditampilkan bela diri Yong Mo Do dan taktis bertempur prajurit infanteri yang sudah dilantik. Pertunjukan ini memukau seluruh hadirin. (hen/*)