eQuator.co.id – Sanggau-RK. Empat unit mobil, bus ABM jurusan Pontianak-Sintang yang belum diketahui nomor polisinya, mobil box bermuatan sembako KB 9780, mobil Hilux KB B 9228 VAE dan Innova B 2247 IF tabrakan beruntun di jalan tanjakan Semboja, Bunut, Kapuas, Sanggau, Rabu (9/11) pukul 14.30.
Empat penumpang luka ringan dan dibawa ke RSUD Sanggau. Mobil box bermuatan sembako nyungsep di sebelah kiri badan jalan. Begitu juga dengan Innova. Sementara mobil Hilux putih menabrak warung “Begadang Dua” sebelah kanan jalan. Bus ABM yang diduga menjadi pemicu tabrakan beruntun tersebut menabrak warung minuman milik warga, juga di sebelah kanan jalan. Bangunan warung yang juga tempat tinggal warga itu jebol.
Penumpang Innova B 2247 IF, Urbanus mengatakan, dia bersama tiga rekannya baru pulang dari Bodok, Kecamatan Parindu usai melihat pekerjaan proyek pembangunan.
“Saya berempat di dalam mobil tu, yang bawa (sopir) Edy. Kami mau pulang ke Sanggau habis dari Bodok. Bus dengan mobil box sama-sama mau ke arah Sanggau, cuma saya tak tau mobil Hilux itu dari arah mana. Kami ditabrak dua kali, setelah box itu nabrak kami, ditabrak lagi bus. Mungkin mobil bus itu remnya blong,” jelas Urbanus.
Sementara Heriyadi, 32, kernet bus ABM jurusan Pontianak-Sintang ditemui wartawan di RSUD Sanggau menjelaskan, saat itu di dalam bus ada tujuh penumpang. Sopir, dua kernet dan empat penumpang. “Rencananya tiga penumpang mau turun di Sepaok, satunya turun di Sanggau,” katanya.
Akibat kejadian itu, dia mengaku hanya mengalami luka ringan di kaki dan tangan kiri. “Kaki saya ni sakit, tangan juga karena saya nahan dinding bus, keninga saya juga luka,” ujar Heriyadi.
Saksi mata, Muhammad Harun, 45 menuturkan, bus ABM yang menjadi penyebab awal tabrakan beruntun tersebut. Bus itu jugalah yang menabrak semua mobil yang menjadi korban.
“Pas depan saya dan saya memperhatikan dengan jelas. Saya melihat memang bus itu ngebut, pas turunan dia tidak bisa mengerem, karena rem blong. Akhirnya menabrak mobil box yang ada di depannya. Bus itu menghindar lagi menabrak lagi Innova yang ada di depannya. Setelah itu menambrak lagi mobil Hilux yang berlawanan arah,” ujar Harun yang saat itu sedang bekerja di tempat pemecahan batu gunung tepat di depan TKP.
Akhirnya bus tersebut jatuh menabrak warung Pak Mulyono. Bahkan bus tersebut juga menabrak saluran air. “Itu terakhir, busnya menancap di toko Pak Mulyono sampai bawahnya ambruk,” jelasnya.
Kasat Lantas Polres Sanggau, Iptu Dwidyo menjelaskan, peristiwa ini diduga akibat kelalaian pengemudi bus ABM. Sebelum kejadian, bus sudah menabrak kendaraan depan Kompi B dan berusaha melarikan diri.
“Kemudian pada saat menurun di tanjakan Semboja, rem bus blong, kemudian menabrak mobil box dan mendorong Innova. Sopir bus itu sendiri membanting setir ke kanan dan menabrak warung penduduk,” jelas Dwidyo.
Kasat menuturkan, perkiraan jumlah korban sementara yang mengalami luka-luka adalah sopir bus. Dia menderita luka di bibir. “Informasi sementara dari rekan-rekan anggota di lapangan, ada empat penumpang yang mengalami luka-luka ringan,” terangnya.
Kasat kembali mengingatkan agar pemilik kendaraan termasuk para sopir mengecek terlebih dahulu kelayakan operasional kendaraannya. Ini mestinya menjadi pembelajaran bagi pemilik kendaraan, termasuk sopir.
“Mestinya sebelum berangkat dicek dulu, mobil ini remnya bagus tidak, layak tidak di jalan. Kalau tidak layak, jangan dipaksa, sebab bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain,” tegas Dwidyo. (kia)