eQuator.co.id – Sekadau-RK. Bupati, Rupinus SH MSi dan Wakil Bupati (Wabup), Aloysius SH MSi rela melakukan apa saja demi meresmikan Gereja Soruk Loyang di Desa Lembah Beringin, Kecamatan Nanga Mahap, Jumat (13/7). Termasuk menumpang sepeda motor, karena daerah tersebut tidak bias dilintasi kendaraan roda empat.
Keduanya dibonceng warga mengendarai sepeda motor. Bahkan istri Bupati, Kristina Rupinus SPd MSi dan Uskup Sanggau, Yulius Mencucini CP juga harus dibonceng sepeda motor.
Selain mereka, ikut serta dalam rombongan, Staf Ahli Bupati Bidang Hukum dan Politik Afronius Akim Sehan, Kepala Dinas Pemuda, Olahrga, Kebudayaan dan Pariwisata dan Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa. Hadir juga anggota DPRD Sekadau Dapil II Aron SH, tokoh masyarakat, para pastor, frater, bruder dan umat Katolik Stasi Soruk Loyang.
Bupati dan rombongan mengendarai sepeda motor dari Tanjung Melati menuju Soruk Loyang, lokasi gereja Katolik yang akan diresmikan. Perjalanan dari Tanjung Melati menuju Soruk Loyang ditempuh dalam waktu kurang lebih 20 menit.
Ketua Panitia Pembangunan Gereja Katolik Stasi Soruk Loyang, Demo dalam laporannya mengatakan, peletakan batu pertama pembangunan Gereja Katolik Soruk Loyang dimulai sejak tahun 2015. “Selama kurang lebih 2 tahun, yakni tahun 2017 pembangunan Gereja Katolik Soruk rampung,” ujarnya.
Demo menyebutkan, bangunan Gereja Katolik Soruk Loyang luasnya 7×12 meter persegi. Menurut Demo, bangunan Gereja Soruk Loyang memang didesain tidak terlalu besar, karena umatnya juga tidak terlalu banyak. “Ukurannya tidak besar, mengingat jumlah kepala keluarga (KK) di Soruk juga tidak terlalu banyak, yakni hanya sekitar 34 KK,” imbuhnya.
Demo melanjutkan, anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan gereja ini kurang lebih Rp210 juta. Dana tersebut berasal dari swadaya umat sebesar Rp35 juta, Paroki Nanga Mahap sebesar Rp10 juta, donatur Rp5 juta, Pemkab Sekadau ada dua tahap yakni tahap pertama Rp100 juta dan tahap kedua Rp50 juta. “Atas nama pribadi dan masyarakat, kami menyampaikan banyak terima kasih atas dukungan dari Pemerintah Kabupaten Sekadau,” pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Sekadau, Rupinus SH MSi mengatakan, Pemkab Sekadau mendukung pembangunan tempat ibdah di Kabupaten Sekadau seperti gereja, masjid dan rumah ibadah lainnya. “Kita mendukung dan menyambut baik pembangunan tempat ibadah di Kabupaten Sekadau,” ujarnya.
Bupati berpesan, supaya gedung gereja Katolik yang baru saja diresmikan dipelihara dan dirawat dengan baik serta sungguh-sungguh, karena membangun itu gampang tetapi merawatnya susah. “Untuk itu diperlukan kekompakan dan kebersamaan umat dalam menjaga dan merawat bangunan gereja yang menjadi kebanggaan umat Katolik di Stasi Soruk Loyang” ujarnya.
Hal yang lebih penting, sebut Bupati Rupinus, kehadiran gedung gereja ini dapat meningkatkan iman dan rasa persaudaraan yang tinggi dengan semua orang. “Terima kasih atas pembinaan yang diberikan oleh bapak uskup, terima kasih juga kepada pastor paroki yang telah memberikan pembinaan kepada umat, sehingga pembangunan gereja ini bisa selesai,” tegasnya.
Sementara itu, dalam sambutannya Uskup Keuskupan Sanggau Sanggau Yulius Mencucini CP mengapresiasi umat yang sudah berhasil membangun gereja yang cukup megah tersebut. Hal ini melambangkan bukti umat mencintai dan dekat dengan Tuhan, bukti kebaktian umat kepada Tuhan dan bukti perutusan umat kepada Tuhan. “Apa guna mendririkan gereja yang sudah megah kalau tidak digunakan untuk sembayang. Umat mendirikan gereja ini bukti umat mencintai Tuhan. Untuk itu, gereja ini harus diisi dengan kegiatan-kegiatan rohani, bilamana ada masalah, ajak umat berdoa di gereja,” pesan Yulius.
Menurut Yulius, Gereja Soruk merupakan gereja ke-13 yang diresmikan per Juli 2018 di Keuakupan Sanggau. Sehingga saat ini ada 878 gereja Katolik di Keuskupan Sanggau yang diresmikan oleh Uskup Yulius Mencucini selama menjadi Uskup di Keuskupan Sanggau. (bdu/Hartono Humas Pemkab Sekadau)