eQuator.co.id – Mempawah-RK. Penemuan Bunga Bangkai di pekarangan rumah Zaleha dan Amri di RT 09 Rw 05 Jalan Johansyah Bakri, Dusun Satria, Desa Antibar, Kecamatan Mempawah Timur termasuk langka. Sebab, bunga yang memiliki nama latin Amorphopallus ini tumbuh puluhan tahun sekali.
Pendiri Mangrove Park, Radja Fajarsyah mengaku sudah mengecek langsung bunga tersebut. Menurutnya, keindahan tanaman langkah tersebut sangat-sangat jarang dijumpai di Kabupaten Mempawah. “Sejak saya tinggal di Mempawah dari tahun 2002 belum pernah mendengar kabar penemuan Bunga Bangkai. Makanya saya tertarik untuk melihat langsung ke sini,” ujarnya, kepada Rakyat Kalbar, Rabu (26/10).
Ia mengatakan, setelah mengukur ukuran tanaman tersebut, Bunga Bangkai tersebut memiliki lebar 40 centimeter dan tinggi kurang lebih 40 centimeter, serta diameter kelopak bunga 118 centimeter. “Setelah saya koordinasi dengan mahasiswa MIPA Untan, dikatakan Bunga Bangkai bukanlah Raflesia Arnoldi, melainkan Amorphopallus yang merupakan tanaman langkah yang sangat-sangat jarang bisa ditemukan,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, tanaman tersebut tumbuh dengan rentang waktu yang cukup lama, memakan waktu puluhan tahun. Bunga Bangkai dapat tumbuh jika unsur tanah yang ada memenuhi kriteria tempat ia tumbuh berkembang. “Bunga Bangkai dapat tumbuh pada tanah yang sedikit zat kapur, suhu yang tidak ekstrem dan tumbuh pada lokasi-lokasi tertentu, seperti di kawasan Mangrove, Bunga Bangkai takkan bisa tumbuh disitu,” tuturnya.
Selain itu Fajar menuturkan, ketika kelopak Bunga Bangkai mekar, maka tanaman akan layu. Namun tidak mati, melainkan tanaman tersebut melewati fase generatif. “Tanaman tersebut tumbuh lagi pada bagian umbinya,” ucapnya.
Dia menambahkan, Bunga Bangkai tidak membahayakan manusia, namun baunya saja tidak sedap ketika dihirup. “Saya menanyakan kepada pak Amri Taha, Bunga Bangkai tersebut pernah tumbuh 30 tahun lalu. Berarti tanaman ini bisa saja tumbuh dengan kondisi tanah yang mendukung, namun dengan rentan waktu yang sangat lama,” pungkasnya. (sky)