-ads-
Home Rakyat Kalbar Pontianak BI Siapkan 70 Lokasi Penukaran Uang di Kalbar

BI Siapkan 70 Lokasi Penukaran Uang di Kalbar

PERESMIAN. Peluncuran sekaligus peresmian Layanan Kas Keliling Terpadu bertajuk “Rupiah untuk Negeri” di halaman kantor BI lama, Jalan Rahadi Oesman, Kota Pontianak, Selasa (21/5). (Nova Sari-RK)

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Kalimantan Barat meluncurkan Layanan Kas Keliling Terpadu bertajuk “Rupiah untuk Negeri” di halaman kantor BI lama, Jalan Rahadi Oesman, Kota Pontianak, Selasa (21/5).

 

“Kegiatan ini menurut kami bagian dari tugas BI dan perbankan sebagai upaya melayani kebutuhan uang di masyarakat khususnya pada momen Ramadan dan lebaran,” ujar Kepala KPw BI Kalbar, Prijono.

-ads-

 

Sesuai dengan tema kegiatan yang bersinergi dengan perbankan di Kalbar ini, BI menyiapkan layanan penukaran uang bagi masyarakat di 70 titik di kabupten/kota di Kalbar.

 

“Total keseluruhan ada 70 titik kas keliling, dimana 42 titik tersebar di kabupaten, 28 titik di Kota Pontianak dan sisanya ditempatkan di kantor bupati dan kejaksaan,” jelasnya.

 

Untuk di Kota Pontianak sendiri, dikatakan Prijono, layanan penukaran uang sendiri ditempatkan di kawasan-kawasan atau di pusat keramaian.

 

“Seperti di pasar Flamboyan, Dahlia, Kemuning, Kapuas, pasar Siantan, halaman Masjid Mujahidin dan di Kantor BI lama,” jelasnya.

 

Prijono membeberkan, untuk perayaan Idulfitri tahun ini, KPw BI Kalbar menggelontorkan uang sebesar Rp4,1 triliun. Jumlah ini tidak mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

 

“Tidak ada peningkatan yang signifikan terkait jumlah uang yang kita keluarkan tahun ini. Namun begitu, untuk antisipasi lonjakan permintaan, kita juga siap apabila jumlah yang sudah ada tapi melampaui dari jumlah yang disiapka,” ucapnya.

 

Prijono juga mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai peredaran uang palsu. Masyarakat mesti lebih teliti saat bertransaksi.

 

“Seperti yang sering kami lakukan dalam mengedukasi masyarakat agar ingat dengan 3D. Dilihat, diraba dan diterawang untuk mengetahui keaslian uang rupiah,” tutupnya. (ova)

Exit mobile version