Besok, Pemuda Dayak dan Melayu Sanggau Deklarasi Damai

Ilustrasi.Net

eQuator.co.id. – SANGGAU. Menyikapi situasi kondisi masyarakat yang berkembang ditengah isu dan provokasi, dua ormas kepemudaan, Pemuda Dayak Kabupaten Sanggau (PDKS) dan Forum Komunikasi Pemuda Melayu (FKPM), sepakat mendeklarasikan “Cinta Damai” Rabu (25/1) besok, di Kampung Wisata Sentana.

Dua tokoh pemuda pemakarsa, Alexander Bumbun (Ketua PDKS) dan Nur Kurniawan, (Ketua FKPM), meneken undangan untuk acara dijadwalkan pukul 10.00.

Sebelumnya, perwakilan dari dua ormas itu bertemu Bupati Sanggau, Poulus Hadi, mengutarakan inisiatif mereka.

Alexander Bumbun mengungkapkan, deklarasi damai ini digelar sebagai respon menyikapi situasi-kondosi yang terjadi di tingkat nasional maupun Kalbar.

“Berangkat dari melihat, mendengar situasi nasional terkait ormas-ormas intoleran, jadi pemuda asli Sanggau, pemuda Melayu dan Dayak, ingin memberikan contoh kepada Indonesia,” katanya kepada Rakyat Kalbar, Selasa (24/1) sore barusan.

Deklarasi ini juga sebagai bentuk penegasan penolakan terhadap apapun paham atau komunitas yang berniat memecah belah Sanggau.  “Apapun bentuk paham dan komunitas yang masuk niatnya memecah belah, pemuda Sanggau bersama etnis lain bersatu menyatakan sikap menolak paham-paham intoleran,” katanya.

Ia juga menegaskan jangan sampai peristiwa yang terjadi di pusat, dibawa-bawa ke daerah sehingga merusak harmonisasi yang selama ini terjalin baik.

Sampai petang kemarin, Nur Kurniawan belum bisa dikonfirmasi.

Sementara Ketua Forum Komunikasi Pemuda Melayu (FKPM), Nur Kurniawan, ingin menunjukkan deklarasi damai sebagai bentuk kecintaan terhadap Kabupaten Sanggau.

“Kita tak mau Sanggau yang aman, terjadi perpecahan. Sedangkan kita di Sanggau ini kan satu rumpun,” katanya.

Intinya, deklarasi tersebut bertujuan menyatukan pemahaman. “Mencintai kedamaian, dan saling bahu membahu,” tuturnya.

Diharapkan deklarasi ini bisa disosialisaikan oleh para pengurus di kecamatan. “Makanya kita lewat wadah ini. Ini kan hanya wadah. Intinya bukan haya pemuda Melayu dan Dayak saja, tapi juga pemuda lainnya,” pungkasnya.

(KiA)