eQuator.co.id – Ngabang-RK. Tes CPNS 2018 dilakukan dengan sistem terbuka. Seleksinya memang ketat dan transparan.
“Hasilnya dapat dipertanggungjawabkan, baik secara ilmiah, teknologi, maupun kualitas yang dihasilkan dari tes ini,” tegas Bupati Karolin Margret Natasa, membuka seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) Landak, di aula kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Landak, Senin (29/10).
Bupati didampingi Sekda Landak, Vinsensius. Hadir juga anggota tim panitia seleksi nasional (Panselnas) Alwasir.
Dalam sambutannya, Karolin meminta para peserta tes terlebih dahulu berdoa. Agar ujian itu bisa diikuti dengan baik. Sebab yang diterima cuma sedikit, sedangkan yang ikut seleksi ribuan.
“Tidak ada lain lagi obatnya, selain daripada kita meningkatkan kemampuan bersaing, dan ini bukanlah sesuatu yang gampang,” jelasnya.
Ia berharap, secara pribadi, dari 180 lebih formasi PNS di Landak, putra-putri kabupaten Landak bisa lebih banyak diterima. Sebab, menurut Karolin, kadang-kadang pegawai yang dari luar itu tidak berapa lama bertugas sudah minta pindah. Dengan banyak alasan.
“Tapi apa daya, sekarang pemerintah kabupaten tidak dilibatkan sama sekali dalam penerimaan CPNS ini,” bebernya.
Pemkab Landak hanya diminta menyediakan komputer. Ia meminta maaf para CPNS harus mengikuti tes ini secara bergiliran.
“Karena Kabupaten Landak hanya memiliki 72 komputer, sehingga kita harus lima shift sehari dan tesnya berlangsung 10 hari,” paparnya. Idealnya, diperlukan 100 komputer untuk melaksanakan ujian CPNS bersistem computer assisted test (CAT) ini.
Karolin bersyukur pemerintah pusat cukup kooperatif dengan permintaannya untuk menjadi penyelenggara tes. Sehingga para peserta ujian tidak perlu ke Kabupaten Melawi.
“Kalau Ibu Bupati tidak cerewet dan bawel, tesnya di Kabupaten Melawi, sedap kan naik motor jauh-jauh, panas, ujan, kalau tes ke Melawi, lulus belum tentu, duit udah pasti (keluar), capek juga sudah pasti,” ungkapnya.
Ia berharap peserta tes dari Landak banyak yang lulus. “Saya ucapkan selamat berjuang, karena saya tidak bisa memberi bantuan apa-apa, ikutilah tes ini dengan sebaik-baiknya, semoga bisa lulus,” harap Karolin.
Sementara itu, tim Panselnas Alwasir menyampaikan seleksi CPNS di Kalbar tingkat kabupaten dilaksanakan bergiliran. Karena memang ada beberapa hal terjadi di beberapa daerah sejak 26 Oktober lalu.
“Saya harapkan agar tidak terjadi di beberapa daerah kita, khususnya di Landak,” ungkapnya.
Ia meminta peserta tes menggunakan kesempatan ini sebaik-baiknya. Karena tidak setiap tahun ada penerimaan CPNS.
Peserta tes dihadapkan pada 100 soal. Yang harus selesai dalam 90 menit.
“Peserta tidak perlu liat kawan ke kiri dan kanan, karena soal tidak ada yang sama, harus fokus untuk mengisi soal, jangan menghabiskan waktu, satu soal itu harus diisi tidak sampai satu menit harus selesai,” pinta Alwasir. Imbuh dia, “Selesai menyelesaikan soal nomor 100, nilai langsung terpampang di masing-masing layar komputer”.
Hasil tes tersebut juga ditayangkan di luar. “Jadi pihak keluarga atau teman-teman yang lainnya bisa melihat, silakan difoto, boleh untuk dokumen, selain itu juga ada di print out yang ditempel, jadi ini benar-benar transparan,” tegas Alwasir.
Panitia juga tidak menentukan nomor atau tempat duduk peserta tes. Peserta memilih sendiri. Yang penting teratur, tertib, dan rapi.
“Ini juga suatu bentuk transparansi yang diselenggarakan oleh panitia pusat dan daerah, di komputer juga ada waktu selama mengisi soal, jangan ada soal yang tidak diisi,” pungkasnya.
Laporan: Antonius
Editor: Mohamad iQbaL