eQuator.co.id – SORONG – Nasib naas menimpa seorang gadis belia, Nur Rahmawati (17). Ia ditemukan tewas terpanggang dalam musibah kebakaran yang menghanguskan rumahnya di Jalan Danau Maninjau, Kelurahan Paal Putih, Rufei, Sorong Barat pada Selasa (12/4) pukul 08.00 WIT.
Menurut keterangan saksi, Adam, gadis yang kerap disapa Rahma tak dapat diselamatkan karena api telah menjalar dengan cepat. Selain itu, korban juga mengalami gangguan kejiwaan, sehingga tak dapat melarikan diri dari insiden itu.
“Api cepat sekali membesar seperti ada bensin, jadi Rahma tidak tertolong karena dia posisi di kamarnya di lantai dua. Diteriaki turun dia juga tidak mengerti,” kata Adam, yang merupakan tetangga korban.
Akibat musibah kebakaran ini, rumah berlantai dua milik La Amanah (40), ayah Rahma itu ludes. Saat insiden terjadi La Amanah tengah berjualan di Pasar Boswesen. Korban Rahma, berada di dalam kamarnya yang terletak di lantai dua. Sedangkan korban selamat, yakni nenek, dan ketiga adik Rahma berada di lantai satu.
“Pertama saya dengar suara Rahma ini teriak eh eh eh, pas saya keluar, dinding kamarnya sudah terbakar. Api cepat merambat karena lantai dua terbuat dari kayu, ditambah ayahnya Rahma ini jualan sandal, jadi banyak plastik sama karton yang mudah terbakar,”terang Adam.
Menurut kesaksian Adam, api berasal dari kamar Rahma. Pada pukul 07.30 WIT Adam mendengar teriakan suara Rahma. Ketika menengok dari jendela rumahnya, api telah membakar setengah ruangan kamar Rahma yang terbuat dari papan.
Adam lalu meminta pertolongan dari tetangga sekitar. Beberapa warga dengan segera menyelamatkan penghuni rumah yang berada di lantai satu. Sedangkan Rahma yang berada di lantai dua tak dapat diselamatkan. Warga sekitar yang berdatangan berusaha memadamkan api dengan cara manual. Namun, api tak juga padam. Sekitar pukul 07.45 WIT, upaya pemadaman dibantu dengan mobil tangki air.
“Pintu rumah terkunci, jadi saya bilang warga untuk dobrak pintunya dan selamatkan yang ada di dalam,”kata Adam.
Sekitar pukul 08.00 WIT, anggota kepolisian Rayon Sorong Barat, dan Komandan Koramil 1704-13 Mayor Inf. Wilson Nikolas Paath, S.Sos, beserta beberapa anggotanya tiba di lokasi dan turut membantu proses pemadaman. Sekitar 10 menit kemudian, Kasatpol PP Kota Sorong, Ridwan Iribaram, S.Ag, MM, beserta beberapa petugas Pedamkar tiba di lokasi, dan segera memadamkan api.
Saksi lainnya Yarmi menyatakan hal serupa, yakni ia melihat api berasal dari kamar korban. Beberapa saat kemudian, ia mendengar suara teriakan minta tolong dari rumah korban. Namun, api kian membesar, sehingga warga tak dapat menyelamatkan Rahma.
Setelah api berhasil dipadamkan, sekitar pukul 08.20 WIT, tubuh Rahma ditemukan dalam kondisi mengenaskan ditengah reruntuhan bara. Tubuh korban sudah tidak utuh lagi, tangan sebelah kiri dan kaki sebelah kiri tidak ada. Jenazah Rahma lalu dibawa ke rumah salah satu anggota keluarga yang berjarak sekitar 50 meter dari rumah korban.
“Kayaknya Rahma ini dia main korek terus terbakar, karena di kamarnya banyak barang jualan bapaknya. Dia juga agak ada gangguan jiwa, jadi dia biasa bermain aneh-aneh. Dia juga biasa keluar-keluar, makanya bapaknya kunci pintu supaya Rahma tidak keluar rumah,”jelas Yarmi.
Menurut keterangan salah satu adik Rahma, Azizah, yang juga berada di TKP saat insiden terjadi, ia sempat melihat sang kakak, Rahma, membakar bantal dan memainkannya. Ketakutan dengan tingkah korban, sang adik lalu berlari ke lantai 1. Selang beberapa menit api telah menjalar. Beruntung keempat korban yang berada di lantai satu bisa diselamatkan oleh warga sekitar. Namun sayangnya, Rahma alias Halifah tak dapat tertolong.
Sementara sang ayah, La Amanah yang tak ada di lokasi saat insiden terjadi, hanya dapat meratapi nasib sang putri yang harus meregang nyawa ditengah kobaran api. Saat dijumpai koran ini sebelum prosesi pemakaman, La Amanah hanya termenung dan matanya sembab.“Wallahu a’lam (Allah maha tahu),”ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Terkait kejadian ini, Kapolsek Sorong Barat, AKP Syarifurrahman, S.IK, mengatakan bahwa api disebabkan oleh korban yang bermain api di lantai dua, juga kelalaian orang tua yang kurang mengontrol korban yang mengalami gangguan jiwa. Namun, ia mengatakan, perlu penyelidikan lebih lanjut guna mengetahui penyebab pasti dari musibah kebakaran ini. “Pihak keluarga menolak otopsi, dan korban langsung dimakamkan,”katanya.
Terkait musibah ini, Kasatpol PP Kota Sorong mengatakan bahwa pihaknya menyesali terjadinya tragedi yang menghilangkan nyawa seorang gadis ini. Ia mengaku terlambat mendapat info, sehingga saat tiba di lokasi korban telah terkepung api dan tak dapat diselamatkan.“Kami datang, api sudah tidak terlalu besar. Karena kami memang terlambat dapat info. Ditambah jarak yang cukup jauh,”kata Ridwan.(ayu)
Kronologis Musibah Kebakaran Rumah La Amanah, Selasa (12/4)
Menurut keterangan saksi:
Pukul 07.30 WIT: Api terlihat berasal dari kamar korban, Nur Rahmawati (17), yang berada di lantai 2.
Pukul 07.40 WIT: Warga setempat memadamkan api secara manual, beberapa warga memasuki rumah dan menyelamatkan 4 orang penghuni.
Pukul 07.45 WIT: Api merembet dengan cepat, sehingga warga tak dapat menolong Rahma yang masih berada di lantai 2.
Pukul 07.50 WIT: Warga berusaha memadamkan api dengan bantuan mobil tangki air.
Pukul 08.00 WIT: Komandan Koramil 1704-13, Mayor Inf Wilson Nikolas Paath, S.Sos, beserta beberapa anggotanya tiba di lokasi.
Pukul 08.10 WIT: Kasatpol PP Kota Sorong, Ridwan Iribaram, S.Ag, MM, beserta beberapa petugas Pedamkar tiba di lokasi.
Pukul 08.20 WIT: Api berhasil dipadamkan, petugas dan warga menemukan tubuh Rahma yang telah hangus tertumpuk runtuhan bara.
Jenazah korban dibawa ke rumah salah satu warga, kemudian dimakamkan di TPU Rufei.