eQuator – Ada beberapa pesan perjuangan dari para Pahlawan Nasional Republik Indonesia, diantaranya Nyi Ageng Serang. Pesannya, ‘orang yang dekatkan diri kepada Tuhan tidak akan terperosok hidupnya’.
Pahlawan Jenderal Sudirman berpesan ‘Tempat saya yang terbaik adalah di tengah-tengah anak buah’, sementara Prof Dr R Suharso berpesan ‘Lebih kalau kita tahu negara kita dalam keadaan bobrok’.
Kemudian Prof M Yamin menitip pesan ‘Cita-cita persatuan indonesia itu bukan omong kosong’. Pahlawan Supriyadi juga berpesan ‘Kita yang berjuang jangan sekali kali mengharapkan pangkat kedudukan yang paling tinggi’.
Begitupun pahlawan Tengku Nyak Arif berpesan ‘Tujuan kita merdeka untuk tujuan kita bersama. Pahlawan Abdul Muis berpesan, ‘Jika orang lain bisa, saya juga bisa’.
Terakhir Bung Tomo berpesan, ‘Jangan perbanyak lawan, tapi perbanyak kawan’.
Penjabat (Pj) Bupati Bengkayang, Drs Moses Ahie MSi membacakan amanat Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawangsa menegaskan, terus bekerja dan bekerja mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera. Seperti yang tertuang pada sila ke-5, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
“Nilai perjuangan sejatinya tidak akan usang dimakan waktu, namun dapat dijadikan barometer sebagai nilai-nilai perjuangan,” ujar Moses.
Dikatakan Moses, sifat pahlawan adalah rela berkorban, tanpa pamrih, nasionalisme dan patriotik. Sebagai warga negara Indonesia, harus nenghindari Narkoba, radikalisme dan tawuran antaranak bangsa.
“Semangat kepahlawanan adalah jiwa ragaku, hanya bangsa yang menghargai jasa pahlawannya dapat menjadi bangsa yang besar,” ungkap Moses usai memimpin upacara memperingati Hari Pahlawan di halaman kantor bupati, Selasa (10/11).
Kemudian Moses menyerahkan bantuan atau penghargaan terhadap pemenang lomba sumpit dan galah hadang yang digelar beberapa waktu lalu. (kur)
wih keren…