Benyai Dipelasah Warga

Bawa Pisau, Dikira Maling

TERSANGKA. Beni alias Beben beserta barang bukti pisau, saat diperiksa di ruangan penyidik Polsek Pontianak Selatan, Jumat (8/1) sore. OCSYA ADE CP

eQuator – Pontianak-RK. Beni alias Beben benyai dihajar dan dilempar batu oleh warga, di Komplek Rusunawa Untan, Pontianak Tenggara, Kamis (7/1) siang.

Wajah asing pemuda itu membuat Satuan Pengamanan (Satpam) lingkungan Untan menduga dia hendak melakukan pencurian. Apalagi warga Jalan Tanjung Hilir, Pontianak Timur ini juga berbekal senjata tajam (Sajam) jenis pisau. “Dia saat itu dicurigai hendak mengambil helm di parkiran Fakuktas Teknik Untan. Kemudian dikejar Satpam,” kata AKP Kartyana, Kapolsek Pontianak Selatan, Jumat (8/1) sore.

Saat dikejar, pemuda kelahiran 11 Maret 1986 itu kemudian mengeluarkan pisau dapur yang memang dibawanya. Pisau yang sudah dibuatkan sarungnya itu dikeluarkan Beben dari selipan kaos kakinya. “Pisau tersebut digunakan Beben untuk menakuti Satpam,” ujar Kartyana.

Meski demikian, pengejaran tetap dilakukan Satpam lingkungan Untan. Beben kemudian lari menuju Rusunawa untuk bersembunyi. “Dia bersembunyi di kamar mandi,” kata Kartyana.

Penghuni Rusunawa yang mengetahui ada warga asing di bangunan gedung bertingkat itu, menyuruh Beben keluar. “Eh dari lantai atas dia justru mengeluarkan kembali pisau tersebut, untuk menodongkan ke hadapan massa yang menunggu di bawah,” ujar Kapolsek.

Massa yang berang, mencaci maki Beben. Bahkan diantaranya ada yang melemparkan batu ke wajah pemuda bertindik di telinga kirinya ini. Beben kemudian berhasil diamankan. “Massa dibantu dengan arahan anggota Polpos Untan, Ipda Farid berhasil mengepung dan mengamankan Beben,” papar Kartyana.

Ditegaskan Kartyana, meski Beben tidak terbukti melakukan tindakan pencurian, namun ia tetap ditahan dan dijerat dengan pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Darurat No 12 tahun 1951. Hukumannya maksimal sepuluh tahun penjara. “Sementara ini dari catatan kami, dia belum pernah terlibat hukum. Barang bukti pisau yang disarungi pakai kertas dan dibalut pakai lakban itu sudah kami sita,” tegas Kapolsek.

Beben yang penuh keringat di wajah lusuhnya, mengaku tidak ingin melakukan pencurian. Dia berdalih saat itu hendak menjemput adiknya di salah satu kantin Untan. “Saya tidak mencuri. Saya cuma mau jemput adik. Tapi malah dikejar. Pisau inipun saya bawa untuk jaga-jaga saja,” kelitnya. (oxa)