Bentuk Karakter Siswa via Buku Cerita

Sanggau Terima Sumbangan 3.000 Eksemplar Buku

BUNGKUS. Guru dan petugas dari Disdikpora membukus buku-buku di Gedung Disdikpora Sanggau, Sabtu (13/2). Buku-buku tersebut akan didistribsikan ke Perpustakaan SD dan Taman Bacaan se-Kabupaten Sanggau. Kiram Akbar-RK

eQuator.co.id – Sanggau-RK. Kabupaten Sanggau menjadi satu-satunya kabupaten di Kalbar yang terpilih mendapatkan sumbangan buku cerita dari Pemerintah Pusat (Pempus). Jumlahnya lumayan, 3.000 eksemplar. Mudah-mudahan bisa menjadi pembentuk karakter siswa sejak dini.

“Buku cerita bergambar itu, semuanya berisi pembentukan karakter,” ungkap Titis Kartikawati, Guru SD Negeri 32 Sanjan, ditemui di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Sanggau, Sabtu (13/2).

Diakuinya, koleksi buku-buku, utamanya yang berisi pembentukan karakter di perpustkaan SD masih minim. Kebanyakan hanya berisi buku pelajaran. Itupun buku-buku pelajaran yang sudah lama. “Sampulnya kadang sudah banyak yang sobek,” kata Titis.

Guru yang pernah meraih Juara I Lomba Invonatif Pembelajaran Antikorupsi se-Indonesia itu mengaku bersyukur dengan sumbangan buku ini. “Melaui buku ini, diharapkan dapat membentuk karakter para siswa sejak dini,” ujar Titis.

Dia menjelaskan, sumbangan dari Pempus itu terdiri atas 15 judul, masing-masing 200 eksemplar. “Buku-buku ini sebenarnya sumbangan Pempus untuk seluruh Indonesia melalui konsultan Provisi Education. Di Kalbar hanya Kabupaten Sanggau yang dapat,” terang Titis.

Buku-buku tersebut akan dibagikan kepada 66 SD se-Kabupaten Sanggau. Masing-masing SD akan mendapat 15 judul buku. Masing-masing judul tiga eksemplar. “Selain SD, Taman Bacaan juga dapat. Untuk SD dilihat dari keaktifan perpustakaan sekolahnya,” terang Titis.

Keberadaan ribuan buku cerita bergambar itu, tambah Titis, diharapkan dapat mendorong para siswa untuk rajin membaca. “Sekarang ini anak-anak lebih senang bermain game di gadget atau Hp. Kita berharap, dengan adanya buku ini bisa mengurangi kebiasaan main game-nya itu,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Guru SD Negeri 8 Kecamatan Kapuas Yuliawati juga mengakui kalau perpustakaan di tempatnya mengajar didominasi buku pelajaran. Minim sekali buku cerita yang berisi pembentukan karakter. “Kalau perpustakaan kita (SD Negeri 8 Kapuas, red) tergolong aktif. Setiap hari banyak siswa yang datang. Tetapi koleksinya masih buku-buku lama,” ungkapnya.

Dia mengungkapkan, diketahuinya adanya sumbangan buku-buku cerita ini, bermula ketika Wanti Sila Sakti, guru SD Negeri 34 Borang ‘iseng’ mencari-cari di jejaring sosial, facebook. Sampai akhirnya bertemu dengan situs Provisi Education. “Mudah-mudahan sumbangan buku-buku cerita ini dapat menambah minat baca para siswa,” harap Yuliawati. (KiA)