eQuator.co.id – MANDOR-RK. Belakangan ini lokasi Tebing Teman Main (TTM) menjadi viral. Hampir setiap hari lokasi yang berada di Desa Mandor Kecamatan Mandor Kabupaten Landak tersebut ramai dikunjungi.
Minggu (4/2), lokasi bekas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) itu dipadati ribuan orang. Pengunjung didominasi kalangan pemuda.
“Kami dari pemuda Mandor memberi nama lokasi ini TTM. Lokasi ini di share di media sosial. Tak di sangka lalu ramai orang yang datang,” kata salah seorang pemuda warga Mandor, Vifung kepada Rakyat Kalbar.
Tidak hanya Minggu, dari kemarin hari-hari lain pun ramai orang yang datang. Sebab pemandangannya bagus, apalagi sore hari. Seperti berada di padang pasir luas, kemudian ada airnya. Sangat menanrik karena serasa berada di pantai.
“Kami dari pemuda sebanyak 25 orang membentuk Tim Ekspedisi Mandor (TEMAN) untuk membantu mengelola atau menjaga tamu atau orang yang datang. Mulai dari menyusun parkir kendaraan dan menjaga anak-anak yang mandi disiapkan pelampung,” tuturnya.
Lokasi TTM berbentuk suatu danau dan padang pasir. Itu terbentuk akibat adaknya aktivitas PETI beberapa tahun silam. Airnya jernih, sehingga banyak yang mandi dan serasa di pantai. Asiknya lagi, pengunjung yang mandi bisa meloncat dari ketinggi ke air bak koman tersebut.
Vifung berharap lokasi ini bisa menjadi tempat wisata. Apalagi kalau sudah bentuk dan dibangun tempat untuk istirahat seperti warung, tentu lokasi tersebut semakin ramai dikunjungi.
“Saat ini masih kosong cuma ada perlindungan pohon. Tapi masyarakat yang datang dari jauh ada yang membawa payung. Karena lokasi terbuka banyak angin, maka terasa dingin seperti di pantai juga,” tutur Vifung.
Jika menggunakan sepeda motor, lokasi ini hanya ditempuh lima menit dari pasar Mandor. Dari arah Kota Ngabang ke Pontianak, tepatnya di pasar Mandor masuk sebelah kiri jalan Dusun Kopiang. Hanya 1 kilometer dari pasar Mandor sudah sampai ke lokasi TTM.
Camat Mandor, Rajiman mengatakan, memang baru-baru ini masyarakat heboh dengan lokasi TTM. Setiap hari masyarakat ramai mengunjungi TTM. “Namun, informasi yang kita terima itu lokasi berbatasan dengan cagar alam Mandor, jadi sulit untuk dikelola,” jelasnya.
Lantaran lokasi TTM bagus dan ramai dikunjungi, Rajiman menyarankan pihak pemerintahan desa setempat supaya mengelolanya melalui Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes ). “Pengajuan juga sifatnya hanya untuk mengelola, tidak untuk memiliki atau lainnya,” pesannya.
Menurutnya, lokasi cagar alam sulit untuk dibangun, apalagi dirusak. Namun bisa dijadikan lokasi wisata. “Kita akan koordinasi dulu di Muspika, kemudian untuk pengajuan bagaimana selanjutnya,” demikian Rajiman.
Laporan: Antonius
Editor: Arman Hairiadi