BBPOM Uji Takjil dan Makanan di 12 Titik

Cek Kadar Formalin dan Zat Perwarna

CEK BAHAN PANGAN Kepala BBPOM Pontianak, Susan Gracia Arpan bersama Kepala Kota Pontianak, Haryadi Triwibowo serta pihak terkait melakukan pengecekan bahan pangan pada bulan Ramadan hingga hari raya Idulfitri di pasar modern dan pasar juadah di Kota Pontianak, Kamis (9/5). Tri Yulio HP/Rakyat Kalbar

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Mencegah masyarakat mengkonsumsi makanan, terutam takjil berbahaya di bulan Ramadan 1440 Hijriah. Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Kalbar melakukan uji kandungan formalin, zat perwarna dan berbahaya lainnya di 12 titik yang tersebar di Kecamatan Pontianak Barat, Timur, Utara, dan Selatan.

Menggandeng intansi vertikal lainnya seperti Satgas Pangan Polda Kalbar, Pemerintah Provinsi Kalbar dan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Pontianak serta Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Kalbar dan stakeholder terkait, Kamis (9/5) sore, dilakukan inspeksi mendadak di sejumlah pasar juadah dan pasar modern di Kota Pontianak,

Setelah menggelar rapat di Kantor Wali Kota Pontianak, rombongan petugas menuju kawasan Sungai Jawi, Kecamatan Pontianak Barat.  Pengecekan bahan makanan dilakukan ke swalayan Mitra Anda.

RAPAT
Sebelum melakukan pengecekan ke lapangan, Kepala BBPOM Pontianak, Susan Gracia Arpan memimpin rapat bersama Kepala Kota Pontianak Haryadi Triwibowo, Satgas Pangan, Kakwarda Kalbar dan pihak terkait di Kantor Wali Kota Pontianak, Kamis (9/5). Tri Yulio HP/Rakyat Kalbar

Kepala BBPOM Pontianak, Susan Gracia Arpan menjelaskan, pengecekan dan pantauan dilakukan terhadap produk pangan terkait kedaluwarsa dan nomor registrasi serta lebel. Selain itu, bahan pangan beku dan mengecek ruang retur, untuk melihat sistem dan prosesnya sudah sesuai aturan atau tidak. “Pengecekan bahan pangan yang mengandung babi. Sudahkah melaksanakan sistem tata letak yang terpisah, dan sudah diberi lebel agar komsumen lebih tahu, bahan pangan menandung babi.

Selanjutnya, pedagang yang menggunakan bahan pangan mengandungi bahan berbahaya, BBPOM akan memberikan pembinaan dan diselidiki ada kesengajaan atau tidak. “Kami akan memberi teguran dan pembinaan terhadap penjual yang melanggar,” ujar Susan.

Susan menjelaskan, kemarin BBPOM menggunakan mobil keliling melakukan pemeriksaan makanan takjil tersebar di empat lokasi, yakni Kecamatan Pontianak Barat, Timur, Utara, Selatan. Sebanyak 12 titik uji, apakah makanan tersebut bebas dari bahan bahaya formalin, atau zat perwarna dan bahan lain.

Sementara itu, Kepala Disperindagkop dan UKM) Pontianak, Haryadi Triwibowo menjelaskan, pengawasan, pengendalian dan pembinaan rutin dilakukan instansinya. Disperindagkop dan UKM sering melakukan pembinaan lapangan dan menemukan hal yang masih dalam wajar sesuai aturan. “Belum ada ditemukan barang yang sudah kedaluwarsa, kemasan sudah rusak,” ujarnya

Begitu pula Mitra Anda sudah melaksanakan standar operasioanl prosedur (SOP) manejemen perdangan. Memiliki ruangan rektur dan memiliki alat untuk mendeteksi untuk produk berlabel  MD, ML, dan izin POM. “Ini membuktikan pasar modern ini sesuai standar,” ujarnya.

Setelah melakukan pengecekan bahan pangan di pasar modern Mitra Anda, tim kemudian melakukan pengecekan pasar juadah di halaman Masjid Mujahidin. Sebanyak 58 sampel takjil diuji. Hasilnya, tidak ditemukan kecurangan yang dilakukan para pedagang dalam penggunaan bahan pangan untuk takjil. “Pengecekan rutin di setiap pasar modern dan pasar pangan lainnya,” tutupnya Haryadi.

 

Laporan: Tri Yulio HP

Editor: Yuni Kurniyanto