-ads-
Home Rakyat Kalbar Banyak Ikan Mati, Siapa Cemari Sungai Sambas?

Banyak Ikan Mati, Siapa Cemari Sungai Sambas?

BERGELIMPANGAN. Ikan-ikan yang ditemukan mati di hulu Sungai Sambas, Desa Sepantai, Kecamatan Sejangkung. Netizen for RK

eQuator.co.id – Sambas-RK. Benarkah Sungai Sambas berhulu di Bengkayang yang ada pabrik sawit membuang limbah? Pada fenomena banyaknya ikan mati di hulu Sungai Sambas, Desa Sepantai, Kecamatan Sejangkung, perlu penelitian komprehensif aliran sungai dan sumber pencemaran.

Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Sambas, Ivandri,SE, kasus banyak ikan mati itu mesti disikapi serius agar jelas dan penyebabnya tidak sekadar isu. Baik aliran sungai, dugaan pembuangan limbah atau pencemaran lainnya secara otentik.

“Untuk mengetahui penyebab ikan yang mati beberapa hari lalu, memang perlu tes laboratorium terlebih dahulu. Apa penyebabnya harus diteliti dulu, fakta di lapangan ikan banyak ditemukan mati secara massal,” kata Ivandri, Jumat (2/8).

-ads-

Perihal duga menduga perihal dugaan pencemaran lingkungan, apakah limbah pabrik atau racun ikan (pestisida) maupun tuba, sudah saatnya pelaku ditindak tegas. Pasalnya, kasus-kasus serupa sebelumnya, tidak berujung tindak lanjutnya.

Ivandri menyebutkan, kasus ini seperti mengulangi pencemaran air sungai di Sajingan Kecil, Kecamatan Sejangkung, beberapa tahun lalu.

“Beberapa tahun yang lalu, pencemaran air sungai di Sajingan Kecil tidak berujung. Walaupun fakta di lapangan, kami Komisi II DPRD Sambas kala itu menemukan ada ikan yang mati. Dan anak-anak terkena penyakit kulit,” terangnya.

Untuk itu harus ada tindakan tegas bagi pelaku pencemaran sungai sesuai dengan Undang-Undang. “Dalam Undang Undang Lingkungan Hidup, jelas ada sanksinya bila terbukti,” katanya.

Sungai bagi masyarakat Kabupaten Sambas merupakan sumber kehidupan, sehingga legislator PPP ini merasakan pentingnya sumber air bagi kehidupan masyarakat.

“Semua kehidupan masyarakat kita berhubungan dengan sungai. Kita mengapresiasi polisi, Pemprov dan Bupati Sambas yang turun langsung ke lokasi yang banyak ditemukan ikan mati,” katanya.

Perwakilan Koalisi Masyarakat Peduli Sungai A’la Maududi mengungkapkan matinya ribuan ikan di Sepantai harus segera ditindaklanjuti.

“Harus menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten melalui Dinas terkait, guna melakukan pengkajian mendalam agar dapat memastikan penyebabnya,” kata dia.

Maududi percaya pada isu yang beredar, bahwa ikan yang mati tersebut berasal dari limbah pabrik perusahaan sawit yang berada di Kabupaten Bengkayang.

“Saya dengar dari masyarakat katanya limbah pabrik yang berada di Bengkayang yang jebol hingga mengalir ke sungai. Karena Sungai Sambas ini satu aliran dengan Kabupaten Bengkayang, kami sangat mengharapkan pemerintah segera mengambil tindakan yang tegas,” ujarnya.

Sejauh ini belum ada laporan resmi pihak atau instansi terkait apakah tudingan kepada pabrik sawit di Kabupaten Bengkayang, itu benar. Harus ada kejelasan agar dapat dipertanggungjawabkan secara hukum, jangan bermain isu.

A’la berharap kejadian serupa tidak terulang, lantaran sungai merupakan sumber kehidupan masyarakat. “Semoga tidak ada lagi kejadian serupa di masa mendatang, terkait kejadian di Sepantai sekali lagi kami minta aparat tegas,” pungkasnya.

 

Laporan: Sairi

Editor: Mohamad iQbaL

Exit mobile version