Bandar di Pontianak dan Malaysia Belum Terungkap

2 Kg Sabu dan 15 Ribu Ekstasi Dimusnahkan

TUNJUKKAN NARKOBA. Kapolresta Kombes Pol Iwan Imam Susilo menunjukkan Narkoba jenis sabu yang sudah diuji keasliannya oleh dokter BNNP Kalbar di halaman Mapolresta Pontianak, Rabu (28/12) siang. OCSYA ADE CP

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Polresta Pontianak memusnahkan 2 Kg sabu dan 15 butir pil ekstasi, Rabu (28/12). Narkoba asal Malaysia itu hasil tangkapan polisi di Bandara Internasional Supadio dua pekan lalu.

Sabu dan pil ekstasi ini dimusnahkan menggunakan mobil incinerator milik Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalbar. Mesin khusus pemusnah Narkoba itu pertama kali digunakan oleh Mapolresta Pontianak. Alat ini hanya ada empat unit di Indonesia. Kalbar salah satu daerah yang mendapatkan mobil incinerator dari BNN pusat. Mengingat Kalbar salah satu daerah perbatasan antarnegara yang rentan peredaran Narkoba.

Pemusnahan sabu dan pil ekstasi asal Malaysia itu dipmpin Kapolresta Kombes Pol Iwan Imam Susilo. Dihadiri kejaksaan, pengadilan serta dilakukan di hadapan tersangka.

Narkoba jenis sabu dan pil ekstasi dimasukkan ke dalam wadah yang ada di mobil incinerator, kemudian dimusnahkan. “Ini untuk kesekian kalinya pemusnahan Narkoba asal Malaysia kita lakukan. Sabu 2 Kg dan 15 ribu pil ekstasi ini hendak dikirim ke Banjarmasin, namun berhasil kita tangkap di Bandara Supadio,” jelas Kombes Pol Iwan.

Handayani, 42 yang membawa Narkoba itu hanya sebatas kurir. Wanita ini sudah dua kali membawa Narkoba ke berbagai daerah di Indonesia melalui jasa penerbangan. Kali ini dia ditetapkan sebagai tersangka. “Kasusnya terus kita kembangkan,” tegas Kapolresta.

Polisi masih memburu bandar Narkoba tersebut. Polisi meyakini bandarnya masih berada di Kota Pontianak. “Sang Bandar Narkoba atau bos dari si kurir merupakan warga Kota Pontianak. Sedangkan bandar besarnya ada di Malaysia,” jelas Kombes Pol Iwan.

Kombes Pol Iwan mengaku sudah berkoordinasi dengan Polisi Diraja Malaysia (PDRM) untuk meringkus Bandar besarnya. “Kemarin Kasat Narkoba kita sudah berkoordinasi dengan PDRM di sana, berkaitan marakya Narkoba masuk dari Malaysia,” jelasnya.

Kapolresta juga berkoordinasi dengan Polres di wilayah perbatasan (Malaysia- Kalbar). Kemudian berkoordinasi dengan BNNP maupun BNNK. “Kita sinergitas dalam pengungkapan kasus Narkoba ini. Karena Narkoba dari Malaysia rata-rata masuk ke Kalbar dan Kota Pontianak menjadi daerah transitnya,” bebernya.

Polisi juga memperketat pengamanan di Bandara Internasional Supadio Pontianak, pelabuhan maupun terminal antarnegara. “Di pelabuhan kita gunakan polisi satwa (K9) untuk mengendus Narkoba,” tegas Kombes Pol Iwan. (zrn)