eQuator – Ketapang-RK. Maulid Nabi Muhamad SAW 1437 H/2015 diperingati Pengurus Hari Besar Islam (PHBI) Ketapang dengan menggelar Tablig Akbar di Masjid Agung Al-Ikhlas pada Rabu (23/12) malam. Tabliq Akbar mendatangkan penceramah dari Pontianak, Ustadz Sayuti Ilyas, alumnus ma’had Darul Musthofa, Yaman.
Mewakili penjabat Bupati Ketapang, Kartius, Asisten II Setda Ketapang, Farhan mengawali sambutannya dengan mengucapkan selamat datang kepada Sayuti Ilyas. Dikatakan Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat ini, bahwa peringatan Maulid Nabi Muahmad SAW memberikan gambaran kepada kita semua tentang kehidupan Sang Nabi.
Maulid Nabi, kata dia, merupakan momentum penting mengaktualisasikan nilai-nilai universal sebagai uswatun hasanah atau teladan yang baik bagi kita semua. Bertujuan menggali hikmah dengan diutusnya Nabi Muhamad sebagai Rasul, agar umat Islam memahami dan menghayati misi kelahirannya.
“Saya ingin mengajak umat Islam untuk memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran yang terdapat di dalam kita suci Alquran dan sunnah,” ujar mantan Kepala Bappeda Ketapang ini.
Sosok yang juga pernah menjadi Kepala Dinas Pendapatan Daerah dan Kadis
Perhubungan dan Kominfo Ketapang ini menjelaskan, Rasulullah juga memberikan contoh tauladan kepada kita untuk membangun tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara yang adil dan sejahtera. Sejarah mencatat, tatanan kehidupan bernegara yang dibangun Nabi Muhamad menjunjung tinggi keadilan sosial, musyawarah, mufakat, penghormatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan, penegakan supremasi hukum dan kebersamaan antar umat untuk menjaga harmonisasi sosial.
Demokrasi yang kita bangun kata farhan, adalah demokrasi disertai amanah dan juga kita tunjukkan dengan penuh etika dan kesantunan. Alangkah indahnya, jika kita dapat membangun tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara dengan demokrasi yang santun, beretika dan menjunjung tinggi akhlaqul karimah sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
“Berkaitan dengan pembangunan Masjid Agung Al-Ikhlas, maka pada kesempatan ini saya menghimbau kepada peserta tablig akbar dan masyarakat untuk memberikan dukungan berupa bantuan dalam rangka pembangunan masjid Al-Ikhlas Ketapang,” imbaunya.
Farhan mengatakan,Masjid yang sampai hari ini masih dalam proses pembangunan, masih memerlukan pendanaan yang cukup besar. Pembangunan Masjid Agung Al-Ikhlas Ketapang bukan semata-mata menjadi tanggungjawab pemerintah. Akan tetapi, menjadi tanggungjawab kita semua terutama umat Islam Kabupaten Ketapang. Dia berharap, Masjid yang sedang dalam proses pembangunan tersebut dapat dimanfaatkan pada bulan suci
Ramadhan Tahun 2016. Masjid Agung Al-Ikhlas Ketapang yang menjadi
kebanggan masyarakat Kabupaten Ketapang, diharapkan dapat dipergunakan
untuk Shalat Tarawih dan Idul Fitri.
Sementara , Ustad Sayuti Ilyas dalam tausiyahnya mengupas tentang makna dan tujuan kita mengingat Rasulullah dalam meningkatkan iman dan takwa. Pentingnya meningkatkan ibadah dan keimanan ini, disampaikannya dengan mencontohkan kehidupan sehari-hari.
Kembali ia mengupas, bagaimana janji setan kepada Allah SWT. Dimana, dalam keingkaran setan meminta dipanjangkan umur dan meminta untuk menggoda anak cucu Nabi Adam. Sisi lain, anak cucu Adam akan selamat, jika ia mempunyai kekuatan iman alias kekuatan Jiwa.
”Mengapa Islam kalah, Islam kalah bukan karena jumlah, tetapi Allah melihat jiwanya, jika kau menolong Allah, Allah akan menolong kalian,” tegas sang ustadz.
Ia juga sempat mengupas tentang kepemimpinan. Selain itu, kembali ia menyebutkan tujuan maulid adalah menguatkan mental umat Islam, agar kecintaan kita kepada Rasululah SAW. Kalau kita mencintai Rasulullah, maka yang perlu kita lakukan adalah bukti. Bukti yang
pertama adalah kita suka menyebut namanya. Bukti yang kedua adalah patuh dan taat. Bukti yang ketiga ada rela berkorban untuknya.
“Ini pengorbanan jiwa, ada juga pengorbanan harta ketika peperangan tabuk Usman bin Affan datang kepada Rasulullah dengan membawa 1/8 hartanya. Kemudian Umar bin khatab memberikan seperdua hartanya. Begitu juga Abu Bakar datang membawa seluruh hartanya, lalu Rasulullah SAW bertanya apa yang engkau tinggalkan, Abu Bakar menjwab yang kutinggalkan Allah danRasul, karena kedermawan Abu Bakar ini, dia dijanjikan surga, dan dipanggil dari delapan pintu surga,” tausiyah Sayuti Ilyas panjang lebar. (Jay)