Sementara seorang perempuan duduk di depan deretan gambar cabai dengan tulisan harganya yang mencapai Rp140.000/kg. Lalu terakhir muncul seseorang dengan topeng bergambar wajah Presiden Jokowi dan berpakaian jas rapi. Ia menarik seutas tali yang mengikat leher seseorang yang berpakaian lusuh sebagai perlambangan rakyat kecil.
Tidak lama suasana kembali memanas. Massa dari aliansi BEM membakar ban di lokasi aksi. Beberapa anggota kepolisan merangsek masuk ke dalam kerumunan massa dan memaksa untuk mematikan api dengan alat pemadam kebakaran.
“Siapa yang suruh bakar-bakar disini,” teriak salah seorang anggota polisi.
Mahasiswa kemudian merapatkan barisan. Mereka membuat pagar manusia dan sempat saling dorong dengan pihak kepolisian.
“Aksi bela rakyat 121 ini tidak cuma gerakan ekstra parlementer, tapi kita juga melakukan audiensi dengan DPRD,” ujar Muhammad Suriansyah, koordinator dari Aliansi BEM Seluruh Indonesia. “Kita kasih waktu sampai 30 hari untuk merealisasikan ini atau kami akan kembali turun ke jalan,” tambahnya.
By the way, polisi sempat menyiagakan sebuah mobil water cannon di lokasi aksi. Tak ada insiden ‘serius’ kecuali bogem yang terlontar ke seorang mahasiswa ketika situasi memanas. Aksi ini menutupi sebagian Jalan Ahmad Yani di kawasan bundaran tersebut, mengakibatkan kemacetan.