Salah satu orasi yang terpantau dari massa BEM UNTAN, selain sorotan atas kenaikan harga, adalah keberadaan TKA ilegal di Kalimantan Barat. Mereka meminta pemerintah segera mengambil tindakan untuk menertibkannya.
Meski sudah dibantu TNI, kepolisian sempat kesulitan mengawal aksi. Konsentrasi aparat terbagi karena jumlah massa memang cukup besar dan, itu tadi, terbagi beberapa kelompok.
Sempat terjadi kericuhan antara kepolisian dengan massa Solmadapar. Sebab massa tidak puas dengan penjagaan kepolisian yang menghalangi spanduk dan poster mereka. Tuntutan mahasiswa dalam bentuk tulisan di spanduk tidak bisa dilihat oleh masyarakat yang melintas.
Suasana memanas dan terjadi aksi saling dorong antara kedua belah pihak. Bahkan Kabag Ops Polresta Pontianak, Kompol Jovan RS, sempat berdebat sengit dengan para mahasiswa. “Kalian mau ikut aksi atau tidak? Kalau mau, ikuti aturan saya!” ujar Jovan, nadanya tinggi, ekspresinya galak.
Sementara, massa dari aliansi BEM melakukan aksi teatrikal. Mereka menyeret sebuah sepeda motor tua ke tengah lokasi aksi. Ada pula seorang lelaki bercaping seperti seorang petani datang membawa jeriken bertuliskan BBM naik.