eQuator.co.id – Mempawah-RK. Kualitas air leding yang didistribusikan PDAM Tirta Galaherang Mempawah masih jauh dari layak. Keluhan berulang kali yang disampaikan masyarakat tidak berpengaruh bagi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu. Air bersih nyatanya malah keruh dan berlumpur.
Salah satu pelanggan PDAM Mempawah, Eka Nurudin mengungkapkan, air leding yang mengalir ke rumahnya di Desa Antibar, Mempawah Timur sangat keruh dan berdedak. “Air leding di rumah saya sampai sekarang kualitas buruk. Sering kali ketika saya menyedot air, keluarnya keruh dan banyak dedaknya,” ujarnya, Senin (26/12).
Selain air yang tidak layak, tidak setiap waktu air leding bisa dinikmati. Apalagi malam hari, warga sulit mendapatkan air leding. “Kalau malam saya coba sedot, sangat jarang sekali bisa mengalir,” keluhnya.
Dia berharap, tahun 2017 mendatang PDAM memperbaiki kualitas air yang dialirkan ke pelanggan. “Jangan hanya memperbaiki pelayanan pembayaran saja,” desaknya.
Keluhan serupa disampaikan pelanggan lain, Sukma Dina. Warga Jalan Pangsuma ini mengaku air leding yang mengalir ke tempatnya juga keruh dan berdedak. “Sangat jarang saya dapatkan kualitas air leding yang jernih, butuh waktu 2-3 hari untuk mengendapkan dedak seperti lumpur yang ikut dalam aliran air leding saat disedot,” keluhnya.
Jika air tersebut digunakan untuk mandi, kata Sukma, terasa kesat di badan yang bisa diakibatkan keruhnya air tersebut. “Kadang habis mandi masih terasa kesat di badan,” lugas lelaki separuh baya itu.
Dia berharap, Pemkab memberikan perhatian terhadap keluhan masyarakat saat ini. “Bukankah kita tinggal di kota, mengapa untuk mendapat air bersih saja kita sulit. Mohon pak Bupati dapat memantau kondisi PDAM kita, agar bisa lebih memperbaiki kualitas air kita,” harapnya.
Bahkan ketika menggosok gigi dan cuci muka, ungkap Sukma, dia sekeluarga masih menggunakan air galon atau air hujan, karena air leding keruh.
Reporter: Ari Sandy
Redaktur: Yuni Kurniyanto